"Ada sih bupati yang kita dorong, jadi, terus masuk NasDem, ada juga, tapi karena apa? Nggak tahu," ucap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi Gerindra juga karena pilihan pribadi, pindah dari Gerindra juga pilihan pribadi. Faktornya apa tentu saja subjektif jadi saya nggak tahu," tuturnya.
Sebelumnya, PD menyebut ada skandal yang melibatkan Prasetyo ketika kadernya pindah ke NasDem saat disorot Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan kasus korupsi. Menanggapi itu, Prasetyo mempersilakan PD membuktikan ada-tidaknya skandal itu.
Soal tantangan pembuktian itu, menurut Muzani, seperti meminum teh manis tapi sulit membuktikan ada-tidaknya gula. "Ya kadang-kadang begini. Kalau kita minum teh manis kan kita nggak bisa membuktikan ada gulanya, tapi rasanya manis," ucap Muzani.
"Kadang-kadang begitu, ada sesuatu yang kita rasa tapi bagaimana pembuktiannya kita nggak ngerti mana buktinya nggak ngerti. Pokoknya itu terasa nggak rasanya asin, terasa nggak bahwa rasanya manis. Bagaimana membuktikan ada garam? Ya udah diaduk bagaimana?" imbuhnya.
Saksikan juga video 'Basis Demokrat Condong ke Jokowi, Gerindra Masih Optimistis Menang':
(mae/dhn)











































