"Kami melihat apa pun nonton itu sah-sah saja. Saya aja dulu setiap tahun nonton. Jadi diputarkan film itu sampai kepulan asapnya kita hafal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Hasto menyebut masyarakat perlu menonton film itu untuk menggambarkan detik-detik Proklamasi. Untuk itu, PDIP tidak melarang acara pemutaran film itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto menyebut isu musiman, seperti pelarangan pemutaran film G30S/PKI, harus dicermati secara serius karena terus terulang. Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP Aria Bima juga menceritakan awal mula pelarangan pemutaran film G30S/PKI itu.
"Penghentian film G30S/PKI ini adalah suatu kebijakan yang pada tahun 1998 dihentikan pemutarannya oleh Menteri Penerangan, dalam hal ini adalah Pak Yunus Yosfiah, Brigjen Purnawirawan yang sekarang menjadi penasihat di Pak Prabowo," kata Aria.
Karena itu, Ia menyebut penghentian pemutaran film yang saat ini kembali diperbolehkan itu bukan di masa kepemimpinan Jokowi. Ia menyebut Jokowi tidak melarang pemutaran film tersebut.
"Kemudian bukan hal terkait dengan penghentian pemutaran G30S/PKI di Orde Baru dilimpahkan seolah-olah Presiden Pak Jokowi, Ibu Megawati, atau Gus Dur, atau SBY. Ini dihentikan oleh Pak Yunus Yosfiah," imbuhnya.
Tonton juga 'Melihat Lagi Aksi Amoroso Katamsi di Film 'G30S/PKI':
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini