PDIP: Sah-sah Saja Nonton Film G30S/PKI

PDIP: Sah-sah Saja Nonton Film G30S/PKI

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 28 Sep 2018 14:01 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - PDI Perjuangan menilai acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI sah-sah saja dan tidak dilarang. PDIP menegaskan Presiden Joko Widodo tidak melarang pemutaran film itu.

"Kami melihat apa pun nonton itu sah-sah saja. Saya aja dulu setiap tahun nonton. Jadi diputarkan film itu sampai kepulan asapnya kita hafal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).


Hasto menyebut masyarakat perlu menonton film itu untuk menggambarkan detik-detik Proklamasi. Untuk itu, PDIP tidak melarang acara pemutaran film itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, yang nonton monggo-monggo saja. Kalau kami generasi ya yang lahir tahun '60-an, '80-an, sampai '90-an itu sudah sering disajikan," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu.


Hasto menyebut isu musiman, seperti pelarangan pemutaran film G30S/PKI, harus dicermati secara serius karena terus terulang. Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP Aria Bima juga menceritakan awal mula pelarangan pemutaran film G30S/PKI itu.

"Penghentian film G30S/PKI ini adalah suatu kebijakan yang pada tahun 1998 dihentikan pemutarannya oleh Menteri Penerangan, dalam hal ini adalah Pak Yunus Yosfiah, Brigjen Purnawirawan yang sekarang menjadi penasihat di Pak Prabowo," kata Aria.

Karena itu, Ia menyebut penghentian pemutaran film yang saat ini kembali diperbolehkan itu bukan di masa kepemimpinan Jokowi. Ia menyebut Jokowi tidak melarang pemutaran film tersebut.

"Kemudian bukan hal terkait dengan penghentian pemutaran G30S/PKI di Orde Baru dilimpahkan seolah-olah Presiden Pak Jokowi, Ibu Megawati, atau Gus Dur, atau SBY. Ini dihentikan oleh Pak Yunus Yosfiah," imbuhnya.




Tonton juga 'Melihat Lagi Aksi Amoroso Katamsi di Film 'G30S/PKI':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads