Geliat Go PrabU Berujung Panggilan Majelis Etik

Geliat Go PrabU Berujung Panggilan Majelis Etik

Gibran Maulana Ibrahim, Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 27 Sep 2018 20:46 WIB
Prabowo saat menerima Go PrabU. (Foto: dok. Twitter Prabowo)
Jakarta - Sejumlah caleg Golkar memilih jalan berbeda dari partai dengan cara mendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Caleg yang menamakan diri Go PrabU ini menghadapi konsekuensi berupa panggilan majelis etik yang bisa berujung pemecatan.

Baru dideklarasikan di Hotel Crowne, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (24/9), sekumpulan caleg ini langsung bergeliat. Mereka bertemu dengan Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Rabu (26/9) malam.

Koordinator Go PrabU, Cupli Risman, mengatakan ada sekitar 10 orang yang bertemu dengan Prabowo dan menyampaikan dukungannya terhadap Ketum Gerindra tersebut. Kata Cupli, Prabowo merespons baik dukungan yang diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau menyampaikan apresiasi, dukungan benar-benar murni secara sukarela untuk kepentingan bangsa," sebutnya.



Momen pertemuan ini juga diungkap Prabowo lewat Twitter. Ketum Gerindra tersebut menceritakan pula soal kucing bernama Bobi yang ikut 'hadir' di pertemuan.

"Menutup agenda hari ini dengan menerima rombongan dari Go PrabU ditemani Bobi, kucing Kertanegara 4. Turut berdiskusi @Dahnilanzar dari tentang BUMN hingga impor pangan," tulis Prabowo.

Majelis Etik Golkar bergerak cepat merespons geliat Go PrabU. Mereka memanggil dua caleg Golkar yang tergabung di situ pada hari ini. Namun dua caleg Golkar, yaitu Cupli Risman (DPRD DKI Jakarta) dan Fadli (DPR dapil Jatim), tidak hadir.

"Kami hari ini memang mempersiapkan rapat Majelis Etik untuk melakukan pemanggilan klarifikasi terhadap dua kader Partai Golkar yang mengkoordinir suatu acara, Go PrabU dan memberikan konferensi pers," ujar Ketua Majelis Etik Mohammad Hatta di kantor Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/9/2018).



"Yang pertama adalah Saudara Cupli, yang kedua Saudara Fadli. Cupli itu dari DKI, juga kader dan caleg Provinsi DKI. Kedua adalah Saudara Fadli. Itu kader Golkar yang juga caleg dari pusat, dapil Malang," imbuh Hatta.

Karena Cupli dan Fadli tak hadir, Majelis Etik memutuskan memanggil keduanya lagi pada Senin pekan depan. Majelis Etik Golkar juga membuka kemungkinan memecat keduanya.

"Sangat memungkinkan (pemecatan). Di peraturan partai soal kode etik itu mengatur soal mulai pelanggaran ringan, sedang, dan berat. Kalau yang namanya kebijakan partai, itu sudah menjadi keputusan apalagi keputusan tertinggi hasil munaslub, itu mengikat ke semua kader partai," kata Hatta.

"Jika itu memang ada pelanggaran di mana pelanggaran itu sifatnya prinsip, maka sanksi yang paling berat adalah pemecatan," tegas Hatta.

Dimintai konfirmasi terpisah, Cupli mengatakan pihaknya mengirim utusan. Alasan ketidakhadiran adalah tanggal yang tertera di surat undangan tak sesuai.

"Kita mengutus Ketua Tim 9 Go PrabU yang juga pengurus senior Partai Golkar, Arsi Divinubun, SH, MH, untuk menanyakan validitas surat DPP karena perbedaan hari dan tanggal surat yang dikirim," sebut Cupli. (imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads