LSI Denny JA: Prabowo Sedot Dukungan PA 212 Pasca-Ijtimak Ulama II

LSI Denny JA: Prabowo Sedot Dukungan PA 212 Pasca-Ijtimak Ulama II

Indra Komara - detikNews
Kamis, 27 Sep 2018 15:25 WIB
Rilis survei LSI Denny JA terkait analisis pergeseran dukungan pemilih kepada capres-cawapres setelah Ijtimak Ulama II. (Indra/detikcom)
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil analisis pergeseran dukungan pemilih kepada capres-cawapres setelah Ijtimak Ulama II. Hasilnya, pasangan Prabowo-Sandiaga menyedot suara Persaudaraan Alumni (PA) 212, sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf memenangi dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Survei dilakukan pada 14-22 September 2018, dengan metode multistage random sampling kepada 1.200 responden se-Indonesia. Responden terpilih diwawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dengan margin of error 2,9 persen.

Ada 5 segmen yang dianalisis oleh LSI Denny JA. Pengambilan responden dilakukan berdasarkan segmen suara PA 212, NU, masyarakat yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, masyarakat yang ingin Indonesia khas dengan Pancasila, dan suara muslim-nonmuslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus segmen 212, suara dukungan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami penurunan. Sedangkan suara dukungan untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami peningkatan.

"Setelah Ijtimak Ulama, ada kenaikan suara pendukung Prabaowo-Sandiaga di PA 212. Di sisi sebaliknya, Jokowi-Ma'ruf ada penurunan," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di gedung Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).


Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, suara PA 212 untuk Prabowo-Sandi sebelum Ijtimak Ulama II hanya 61,15%. Setelah Ijtimak Ulama II, naik menjadi 75,0%. Sementara itu, suara PA 212 ke Jokowi-Ma'ruf sebelum Ijtimak Ulama II sebesar 27,8%, tapi setelah Ijtimak Ulama II turun menjadi 16,7%.

Ardian menambahkan suara segmen warga NU untuk Jokowi-Ma'ruf setelah Ijtimak Ulama II mengalami peningkatan. Sedangkan suara warga NU untuk Prabowo-Sandi setelah Ijtimak Ulama II mengalami penurunan.

"Setelah Ijtimak Ulama II di NU, ada kenaikan suara di Jokowi-Ma'ruf dan penurunan di Prabowo-Sandiaga. Dukungan Jokowi-Ma'ruf dari 54,7% menjadi 55,5%. Prabowo-Sandi dari 27,0% menjadi 26,1%.


Untuk segmen responden yang ingin Indonesia seperti negara di kawasan Timur Tengah, dukungan diberikan kepada Prabowo-Sandiaga.

"Yang menjawab ingin Indonesia seperti Timur Tengah basisnya ada 12,5%. Ada kenaikan di suara Prabowo-Sandi, ada kenaikan dari 38,8 persen menjadi 50,0%. Jokowi-Ma'ruf ada penurunan dari 43,5% jadi 35,7% setelah Ijtimak Ulama kedua," terang Ardian.

Adapun untuk segmen responden yang ingin Indonesia menjadi negara yang khas dengan Pancasila, dukungan mengalir ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. Persentase suara yang sebelumnya hanya 54,2% naik menjadi 54,8%.

"Prabowo-Sandiaga 30,4% jadi 29,8%. Di pendukung Jokowi-Ma'ruf naik," kata Ardian.

Pasca-Ijtimak Ulama II, LSI juga melakukan survei dukungan suara muslim dan nonmuslim. Hasil surveinya menunjukkan dukungan warga muslim ke Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga sama-sama naik.

"Ada kenaikan di dua-duanya di segmen pemilih muslim. Jokowi-Ma'ruf 52,7% jadi 52,8%. Prabowo-Sandiaga 27,9% jadi 29-3%," lanjut Ardian.


Ardian menambahkan ada hasil survei signifikan pada segmen suara dukungan non-muslim. Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan dukungan nonmuslim ke Jokowi-Ma'ruf mengalami kenaikan. Sedangkan untuk Prabowo-Sandi turun.

"Ini Jokowi-Ma'ruf ada kenaikan, Prabowo-Sandiaga ada penurunan. Setelah Ijtimak, nonmuslim ada pergeseran suara. Suara nonmuslim ke Jokowi semula 47,5% jadi 56,8%, Prabowo turun dari 43,6% jadi 28,6%," papar Ardian.

Ijtimak ulama II sendiri digelar pada 16 September lalu. Pada saat itu imam besar FPI Habib Rizieq Syihab secara resmi menyatakan dukungan kepada pasangan bakal capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno. (idn/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads