GNPF Ulama Masuk Timses, Sandiaga Tegaskan Bukan Kontrak Politik

GNPF Ulama Masuk Timses, Sandiaga Tegaskan Bukan Kontrak Politik

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 20 Sep 2018 15:37 WIB
Sandiaga Uno (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Bakal cawapres Sandiaga Uno bicara soal masuknya petinggi Ijtimak Ulama II yang masuk ke timses. Dia memastikan masuknya para ulama bukan kontrak politik sebagaimana tertuang dalam pakta integritas.

"Kontrak politik? Bisa dibaca, (dalam pakta integritas) tidak ada yang mengharuskan kita memasukkan GNPF Ulama ke tim pemenangan. Tapi poin-poin khusus terhadap NKRI, UUD 1945, Pancasila, keberagaman kita, pemberantasan korupsi, itu adalah poin-poin pakta integritas," papar Sandiaga di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (20/9/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang ada beberapa ulama yang masuk timses Prabowo-Sandiaga. Beberapa di antaranya Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak dan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath.

Sandiaga juga bicara soal posisi kepala daerah di timses. Mantan Wagub DKI ini menyebut masih terdapat beberapa nama kepala daerah yang masuk timsesnya. Dia meminta kepala daerah itu tak dilibatkan menjadi anggota timses.

"Semalam saya lihat masih ada nama dua gubernur, ada beberapa wilayah dan bupati. Saya minta mereka fokus untuk mengelola wilayah," kata Sandiaga.



Menurut Sandiaga, ada 7-8 nama kepala daerah yang masuk timses. Sandiaga tak setuju karena khawatir bakal berpengaruh terhadap kinerja di pemerintahan.

"Kemarin ada 7 atau 8 (nama). Ya, pasti dari partai pengusungnya, ya. Jadi, saya lebih baik nggak usah sebut namanya. Tapi, sesuai kebijakan Prabowo-Sandi, kami ingin kepala daerah fokus untuk mengurus daerahnya," terang Sandiaga.




Tonton juga '17 Poin Pakta Integritas Prabowo-Ijtimak Ulama II':

[Gambas:Video 20detik]

(zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads