Kwik Kian Gie: Infrastruktur Asal Bangun, Tak Pikirkan Utang

Kwik Kian Gie: Infrastruktur Asal Bangun, Tak Pikirkan Utang

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 26 Sep 2018 21:37 WIB
Kwik Kian Gie (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Ekonom Kwik Kian Gie menyebut pembangunan infrastruktur dilakukan secara asal-asalan. Pembiayaan infrastruktur ini disebut Kwik juga berasal dari utang.

"Nah, yang sekarang dilakukan dan sudah berkali-kali saya katakan adalah bahwa infrastruktur itu asal dibangun, sampai uangnya kurang pun tidak peduli, utang ke luar negeri," kata Kwik dalam diskusi di Media Center Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).

Kwik mengaku sudah menyarankan pemerintah agar tak ngotot membangun infrastruktur. Sebab, akan berimbas salah satunya terhadap nilai dolar AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Ketika utang ke luar negeri, sudah, saya juga sudah bilang sebelum menjadi penasihatnya Pak Prabowo, sudah mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan pembayaran bunga dalam valuta asing, mengakibatkan permintaan dolar yang melonjak," ujarnya.

Kwik, yang juga mantan Kepala Bappenas, menuturkan pembangunan infrastruktur harus tepat guna dan tepat waktu. Pembangunan tidak boleh tanpa memikirkan aspek manfaat dan waktu.

"Kebutuhan infrastruktur untuk negara yang sedemikian besar dan luas itu tidak asal membangun infrastruktur di mana saja. Infrastruktur itu dibangun di mana dan yang dibangun apa dan kapan," terang Kwik.

"Kalau infrastruktur itu dibangun di tempat yang salah, berarti akan nganggur, padahal biayanya besar. Kalau infrastruktur itu dibangun terlampau pagi, tidak akan relevan untuk jangka waktu lama. Kalau dibangun terlampau terlambat, segala-galanya akan macet," sambungnya.





Kwik lantas menyebut pemerintahan Jokowi saat ini sedang panik, yang juga berimbas pada kepanikan masyarakat. Karena panik, banyak orang yang menukarkan rupiahnya ke dolar AS.

"Dan ternyata benar, kan. Nah ketika benar, baru kelabakan, lalu menjalankan perpolitikan yang sifatnya panik. Karena (pemerintah) panik, masyarakatnya ikut panik. Jadi uangnya nganggur, rupiah pun dibelikan dolar, lebih parah lagi. Itulah yang menyebabkan (nilai tukar dolar naik)," ujar Kwik. (zak/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads