"Ada hiu yang mengejar-ngejar rakit," ujar Aldi kepada detikcom di rumahnya di Desa Lansa, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (24/9/2018).
Untungnya Aldi terombang-ambing di atas rakit yang masih cukup kuat bertahan di tengah laut. Dengan begitu tak ada anggota tubuh Aldi yang sampai terendam di dalam air sehingga tidak bisa dalam jangkauan hiu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arus lautan membawa Aldi dan rakitnya ke perairan Guam. Dia mengarah ke tengah samudera.
![]() |
Untungnya, setelah 49 hari berada di laut, ada kapal besar yang melintas tak jauh dari posisi rakit Aldi.
"Yang menyelamatkan saya orang-orang Australia dengan kapal yang sedang menuju ke Jepang," tutur Aldi.
Aldi berada di kapal tersebut selama kurang lebih satu pekan. Saat kapal yang menyelamatkannya itu bersandar di pelabuhan Tokuyama, tim KJRI langsung melakukan penjemputan.
"KJRI Osaka telah menjemput Aldi pada 6 September 2018 di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang, setelah kapal bersandar untuk memastikan Aldi dalam kondisi yang baik dan selanjutnya mengawal hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang," demikian pernyataan KJRI Osaka. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini