"Kuncinya adalah mereka terbebas kasus-kasus korupsi, ya. Seperti yang Anda perhatikan selama ini, Bang Sandi tidak pernah terkait dengan banyak hal kasus korupsi, demikian juga Pak Prabowo," kata Dahnil di Roemah Djoeang, Jl Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Dahnil menyebut rekam jejak Prabowo-Sandiaga terkait korupsi itu menjadi alasan utama. Sebab, kalau pasangan itu pernah diduga tersangkut kasus korupsi, Dahnil tidak akan menerima tawaran menjadi koordinator jubir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan selanjutnya adalah komitmen dan keberanian Prabowo-Sandiaga dalam memberantas korupsi. Menurut Dahnil, keberanian itu dibuktikan Sandiaga saat masih menjadi pengusaha.
"Kemudian yang kedua, yang paling dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi itu adalah keberanian. Seperti yang saya sebutkan, ini kunci," ujar Dahnil.
"Beliau (Sandiaga) memutuskan masuk politik dan meninggalkan dunia usaha. Jangan lupa lho, beliau pengusaha. Bisa saja lho beliau dikerjai oleh bandit-bandit politik dengan usaha-usahanya. Tapi nggak, beliau menghadapi itu dan bagi saya itu poin penting keberanian," sambungnya.
Baca juga: Barisan Para Jubir Timses Jokowi Vs Prabowo |
Gerindra sebagai pengusung pencapresan Prabowo berjanji menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Dahnil sendiri merupakan salah satu aktivis antikorupsi yang mendukung pengungkapan kasus Novel.
"Kasus Novel Baswedan, kalau (ibaratnya) orang hamil, sudah punya anak 7 bulan," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, Kamis (2/8).
"Kalau Pak Prabowo jadi presiden, 3 bulan paling lambat kasus Novel Baswedan itu beres," sebut Andre.
Nama Dahnil masuk timses Prabowo-Sandiaga di akhir menjelang penetapan capres-cawapres. Dahnil didapuk sebagai koordinator jubir timses Prabowo-Sandiaga.
Tonton juga 'Dahnil Anzar, Mundur dari PNS demi Prabowo':
(zak/tor)