"Untuk yang di lokasi RT 07 RW 06 itu, di kelurahan sama sekali tidak ada pemberitahuan, baik lisan maupun tertulis. Kami di kelurahan ini tidak tahu apa-apa karena sama sekali tidak ada pemberitahuan," ujar Charles di kantornya, Jl Jati VIII No. 26, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Rabu (19/9/2018).
Charles juga tidak tahu soal proyek yang akan dikerjakan di sana. Sebab, tidak ada pemberitahuan yang diterima pihaknya. Charles mengaku mengetahui ada pengukuran oleh pekerja proyek di wilayahnya yang melibatkan WNA itu dari bawahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelumnya diberitakan, video pengukuran tanah di daerah Jatimulya, Bekasi, ini jadi viral di media sosial. Ketua RT Karta Sitepu, yang ada dalam video itu, mengatakan sengaja bertanya keras kepada para pekerja proyek karena pengukuran lahan dilakukan beberapa kali di wilayahnya dan tanpa disertai izin.
Sementara itu, Kapolres Bekasi Kombes Candra Sukma menyebut WN China itu merupakan juru ukur dari High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), yang kemungkinan mengukur lokasi tanah yang salah.
Seharusnya para pekerja itu mengukur tanah di lokasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun tanah yang diukur dalam video viral adalah tanah proyek LRT.
Polisi juga telah memastikan hal tersebut kepada kontraktor LRT Jabodebek. WN China itu, kata Candra, bukan pegawai dari PT Adhi Karya, sebagai kontraktor proyek LRT tersebut.
Tonton juga 'WN China Ukur Tanah di Bekasi, Warga Bingung':
(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini