"Persoalan kurangnya keteladanan dari sebagian tokoh dan pemimpin bangsa ini merupakan tantangan bangsa Indonesia. (Tantangan) inilah salah satu alasan MPR menyosialisasikan Empat Pilar MPR," ujar Mahyudin dalam keterangannya, Selasa (18/09/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman saya Ketua DPR ditangkap. Ketua DPD, anggota DPR, menteri dan gubernur banyak apalagi bupati, tidak terhitung. Semua ditangkap KPK karena korupsi. Kita ini sedang darurat korupsi," jelas dia.
"Karena itulah saya kadang-kadang agak risih juga kalau melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR. Saya menyampaikan ideologi Pancasila dan menanamkan ideologi di tengah-tengah masyarakat, sementara anggota saya (anggota MPR) banyak yang ditangkap karena korupsi," lanjut dia.
Mahyudin menyarankan kepada para pejabat publik untuk menanggalkan jabatannya jika ingin kaya. Sebab, seorang pejabat publik harus berpikir sebagai negarawan dan tugas pejabat publik adalah mengurus negara dan rakyat.
"Saya adalah pimpinan MPR. Anggota saya, 692 orang (anggota DPR dan anggota DPD). Tidak habis-habisnya anggota saya ditangkap KPK gara-gara korupsi. Saya sarankan kalau mau kaya jangan jadi pejabat publik. Jadilah pengusaha. Pejabat publik itu harus negarawan, mengurus negara dan rakyat. Jika sebagai pejabat publik melakukan korupsi maka telah mengkhianati rakyat," tegas dia.
Mahyudin ingin sekali menghilangkan korupsi dari bumi Indonesia. Dia mengatakan, melawan korupsi harus dimulai dari diri sendiri. "Dari mana mulai menghilangkan korupsi? Mulailah dari diri sendiri. Kapan? Sekarang juga. Karena negara ini bisa bangkrut kalau korupsi masih merajalela," pungkas dia. (mul/ega)