Priyo Sebut Banyak Pengurus Parpol Koalisi Prabowo Belum Masuk DPT

Priyo Sebut Banyak Pengurus Parpol Koalisi Prabowo Belum Masuk DPT

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 20:39 WIB
Priyo Budi Santoso (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menyebut banyak nama dari pihaknya yang belum masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). KPU diminta melakukan verifikasi lanjutan.

"Mudah-mudahan ini adalah hal yang patut jadi catatan kita bersama. Temuan itu adalah sembari kita memberi masukan dari tim-tim hebat kami, tim IT kami bekerja dari PKS, PAN, Gerindra, Berkarya, Demokrat, tim-tim terbaik kami menemukan itu," kata Priyo di Jalan Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).

"Yang kami temukan ialah temuan fakta bahwa termasuk tim-tim dari kepengurusan partai-partai ini ada yang belum terdaftar sebagai pemilih, belum terdaftar di DPT, yang sudah diumumkan berkali-kali oleh Kemendagri, yang sudah diakuisisi jadi data KPU. Ini mengejutkan," sambung Priyo.

Priyo mengungkapkan rencananya mendirikan posko-posko bagi warga yang merasa sudah memiliki hak pilih tapi tak masuk dalam DPT. Priyo mengajak warga yang belum masuk DPT segera mendaftarkan diri sebagai pemilih.

"Kami menyerukan, karena masih ada waktu dua bulan, siapa pun yang merasa belum terdaftar, baik sengaja maupun tidak sengaja, oleh petugas pencatat dari aparatur pemerintah atau KPU sekarang, ini saatnya kita bisa berduyun-duyun mendaftarkan diri. Kalau diperlukan, kami akan mendirikan posko-posko pengaduan jika ada masyarakat yang belum terdaftar baik disengaja atau tidak disengaja," tutur Priyo.

Priyo juga menuturkan timnya menemukan ada 8,1 juta pemilih ganda yang didapat dari penelusuran tim informasi dan teknologi (IT) partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Kita kemarin sudah kirimkan perwakilan dalam rapat dengan KPU seluruh partai koalisi. Dan kita kemudian mengusung, mengajukan informasi-informasi dan temuan mutakhir terhadap yang, kami tidak meragukan KPU, tetapi ini kalau tidak segera dicari solusi yang baik, akan menimbulkan masalah besar. Dikhawatirkan inilah titik kunci ada penggelembungan suara dan seterusnya," paparnya.

"Betul bahwa teman-teman secara kolektif dari partai pengusung Prabowo-Sandi menemukan bahwa ada 8,1 juta pemilih duplikasi, pemilih ganda," sambung dia.





SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priyo menuturkan KPU menemukan jutaan pemilih ganda, tapi jumlahnya jauh di bawah 8,1 juta. Priyo menyampaikan KPU telah setuju memverifikasi kembali data DPR mereka selama 60 hari sejak rapat diadakan.

"Kemarin KPU menemukan angka yang lebih kecil 1,6 juta. Tapi intinya kami gembira bahwa sudah disetujui pihak KPU akan menggunakan waktu selama 60 hari untuk memverifikasi semuanya. Kami angkat topi karena ada ikhtiar baik KPU," ujar Priyo.

(aud/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads