"Banyak dibutuhkan banyak alat berat untuk membersihkan puing-puing itu sebelum melakukan perbaikan rumah," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI tersebut dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/9/2018).
Ermalena menyebutkan bahwa saat ini memang sudah ada sekitar 400 sarjana teknik yang siap membantu rehabilitasi bangunan. Namun mereka terkendala kondisi lapangan yang memang belum memungkinkan. Disamping itu, dana bantuan untuk rumah belum bisa dicairkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ermalena berharap pemerintah bisa bergerak cepat untuk merealisasikan rehabilitasi bangunan karena saat ini hampir musim hujan. Apalagi sekarang ratusan korban mulai terkena malaria, karena tempat tinggal yang belum layak.
"Jika musim hujan, penyakit malaria itu akan lebih mudah menyerang warga. Apalagi mereka tinggal di bawah terpal yang tidak layak untuk dihuni," jelas Ermalena.
Ermalena ini mengaku terus keliling ke berbagai daerah di Lombok untuk memberi bantuan sekaligus memastikan bantuan pemerintah bisa cepat terlaksana. Pada Sabtu (15/9/2018) kemarin misalnya, dia menggelar trauma healing (terapi bermain) yang diikui sekitar 1.300 anak di berbagai lokasi.
"Kami sebagai angota DPR dari NTB, terus berjalan mengunjungi berbagi korban gempa dan memastikan mereka mendapatkan bantuan yang diperlukan," kata Ermalena.
Saksikan juga video 'Jeritan Hati Para Bupati Lombok soal Penanganan Gempa':
(idr/ega)