Soal 'Cawapres Ulama Memecah Belah', GNPF Dinilai Sakiti KH Ma'ruf

Soal 'Cawapres Ulama Memecah Belah', GNPF Dinilai Sakiti KH Ma'ruf

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 09:41 WIB
Bakal cawapres 2019 KH Ma'ruf Amin. (Ferdi/detikcom)
Jakarta - Pernyataan GNPF Ulama soal memilih cawapres ulama sama saja memecah belah menuai kritik sejumlah pihak. Relawan Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) menyebut pernyataan itu menyakiti ulama besar sekaligus bakal cawapres Ma'ruf Amin.

"Jangan membuat ulama kampung sedih karena statement GNPF-U yang buat gaduh. Bahaya kalau para santri ngamuk," kata Presidium GNR Ade Adriansyah Utama dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).


Ade mengatakan seharusnya GNPF-U berdiri untuk memayungi seluruh kepentingan umat. Jangan kemudian mereka membuat kontroversi, khususnya di kalangan umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kiai Ma'ruf adalah ulama dan banyak yang menghormati dan mencintainya, termasuk ulama-ulama di kampung. Mereka begitu patuh dengan kiai," ujarnya.

Dia pun heran atas pernyataan GNPF-U yang disampaikan Ketua Yusuf Martak. Ade meminta tak ada pernyataan yang berpotensi merusak kerukunan di pilpres.


"Kenapa Pak Jokowi mengangkat ulama dinilai memecah belah, di mana memecah belahnya? Kami GNR memohon agar tidak lagi permasalahan pilpres ini dikaitkan dengan pecah belahnya umat Islam. Mari kita bersaing secara santun," sebut Ade.

Sebelumnya diberitakan, Ketua GNPF-U Yusuf Martak menanggapi pertanyaan tentang apakah tidak khawatir suara umat Islam terbelah, mengingat ada ulama, yaitu KH Ma'ruf Amin, yang ditunjuk menjadi cawapres pendamping Joko Widodo.

"Mengenai cawapres ulama, memecah. Ya semestinya kalau tidak mau pecah, jangan angkat calon wapres yang ulama," kata Yusuf Martak di lokasi Ijtimak Ulama II, Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (15/9).


Saksikan juga video 'Kesepakatan Ijtimak Ulama II Tertuang di Fakta Integritas':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads