"Kami hormati sikap para ulama yang berijtihad dalam posisi berbeda. Itu biasa saja dalam politik.
Termasuk saat bersamaan ratusan ulama ponpes justru mendukung Jokowi-Ma'ruf," sebut Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek), Minggu (16/9/2018).
Awiek berpendapat Ijtimak Ulama merupakan gerakan politik. Sebab, ada perbedaan antara keputusan Ijtimak Ulama I dan II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau (Ijtimak Ulama) I hasilnya cawapres Prabowo representasi ulama, kalau yang (Ijtimak Ulama) II malah tidak mendukung ulama. Sementara ulamanya ada di Jokowi. Saya kira umat Islam sudah bisa membedakan sesuai hati nuraninya," sebut dia.
Soal pakta integritas GNPF-U ke Prabowo, Awiek menilai hal itu tak relevan. Dalam pakta integritas itu, salah satu poin GNPF-U ialah meminta jaminan soal kepulangan Habib Rizieq Syihab.
"Kalau soal itu mah sekarang Habib Rizieq kan sudah SP3. Kalau mau balik ke Indonesia tinggal balik saja," tegas Awiek.
Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Ijtimak Ulama II setelah menandatangani pakta integritas. Prabowo merasa terharu atas dukungan tersebut.
"Saya atas nama calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengucapkan terima kasih kepada Ijtimak Ulama kedua dari GNPF Ulama atas kepercayaan kepada kami atas dukungan yang begitu ikhlas diberikan. Ini sungguh suatu yang mengharukan bagi diri saya," kata Prabowo di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9).
Saksikan juga video '17 Poin Pakta Integritas Prabowo-Ijtima Ulama II':
(tsa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini