"Ya, kan dalam berdemokrasi orang sepakat dan nggak sepakat kan biasa aja. Apalagi kalau pidato di depan Pak Jokowi, wajar dong, menolak the power of emak-emak," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Sabtu (15/9/2018) malam.
Gerindra tak mempersoalkan kritikan tersebut. Sebab faktanya, istilah the power of emak-emak tetap diterima oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giwo lebih memilih sebutan The Power of Ibu Bangsa. Andre sendiri mengaku baru mendengar istilah itu.
"Nggak tahu saya, nggak ngerti saya itu. Ibu Bangsa itu apa sih?" ujar Andre.
Giwo menyampaikan kritik terhadap istilah the power of emak-emak saat memberikan sambutannya dalam acara General Assembly International Council of Women ke-35 di Yogyakarta, Jumat (14/9). Acara juga dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami memperhatikan pernyataan Bapak (Jokowi) pada waktu peringatan Hari Ibu yang lalu pada tanggal 22 Desember 2017 di Papua perihal peran Ibu Bangsa. Sesungguhnya peran Ibu Bangsa bukan sebuah beban melainkan suatu kehormatan, yakni berupa tugas mempersiapkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, inovatif, kreatif, dan memiliki wawasan kebangsaan yang militan," ujar Giwo, dilihat detikcom dari video yang dipublikasikan Kementerian Sekretariat Negara, Sabtu (15/9).
Saksikan juga video 'Saat Prabowo Singgung The Power of Emak-emak':
(zak/rvk)