Menhub akan Pecat PNS yang Terbukti Korupsi

Menhub akan Pecat PNS yang Terbukti Korupsi

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 15 Sep 2018 20:48 WIB
Foto: Menhub Budi Karya (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung kebijakan pemerintah yang akan memecat PNS atau ASN yang terbukti korupsi dan putusannya inkrah. Budi menyebut pemecatan PNS di bawah jajarannya telah dalam proses.

"Saya setuju, sebenarnya yang di Kemenhub itu sedang dalam satu proses," kata Budi, di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).

Namun proses pemberhentian dilakukan sesuai ketentuan hukum yakni bila putusan telah inkrah. Jika belum berkekuatan hukum tetap belum dipecat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Proses untuk dilakukan pemberhentian sesuai ketentuan, tapi dengan beberapa hal dengan by law, belum diberhentikan, tapi kalau sudah adanya kekuatan khusus ya kita berhentikan. Kita mendukung itu," ungkap Budi.

Dari data Badan Kepegawaian Negara (BKN), per 12 September 2018 total ada 98 PNS dengan kategori tersebut di kementerian atau lembaga tingkat pusat. Namun yang terbanyak berada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Berikut urutan 5 besarnya:

1. Kementerian Perhubungan: 16 orang
2. Kementerian Agama: 14 orang
3. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: 9 orang
4. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: 9 orang
5. Kementerian Agraria dan Tata Ruang: 8 orang



Untuk kategori pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), total ada 2.259 PNS korup yang belum dipecat. Apabila dijumlah dengan 98 orang di tingkat pusat, total keseluruhannya yaitu 2.357 orang.

Mereka harus segera dipecat paling lama Desember 2018. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kepala Badan Kepegawaian Negara.

(yld/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads