Elite PD Usul yang Tak Mampu Debat Inggris Pakai Bahasa Anak Jaksel

Elite PD Usul yang Tak Mampu Debat Inggris Pakai Bahasa Anak Jaksel

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 14 Sep 2018 11:06 WIB
Foto: Ferdinand Hutahaean (dok. pribadi)
Jakarta - Ramai kontroversi usulan debat Pilpres 2019 memakai bahasa Inggris. Partai Demokrat (PD) menyarankan pihak yang tak fasih berbahasa Inggris bisa memakai bahasa gaul 'Anak Jaksel'.

"Ha... ha... ha... ha..., ya boleh saja (pakai bahasa 'Anak Jaksel'), yang penting substansinya dapat," ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean, Jumat (14/9/2018).


Bahasa 'Anak Jaksel' atau anak Jakarta Selatan tengah jadi perbincangan publik. Bahasa 'Anak Jaksel' memadukan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau biasa disebut keinggris-inggrisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal debat capres memakai bahasa Inggris, Ferdinand memandang ada dua sisi yang harus dilihat. Pertama, sisi aturan dan selanjutnya sisi kebutuhan.


Debat capres dengan bahasa Inggris disebut Ferdinand secara aturan memang tidak diatur. Akan tetapi, bila bicara kebutuhan, Ferdinand memandang Indonesia sangat butuh pemimpin yang fasih berbahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan dunia.

"Kita butuh pemimpin yang aktif komunikasi di tengah persaingan dan pergaulan global. Maka saya melihatnya dari sisi itu, sisi kebutuhan pemimpin yang harus mampu memainkan peran di tengah pergaulan dunia, bukan sekadar pemimpin yang menghadiri acara-acara global," ucap Ferdinand.

"Pemimpin kita harus memainkan peran besar, maka kemampuan berbahasa asing menjadi penting. Tapi apakah perlu dibuat debat? Jawabannya antara perlu dan tidak perlu. Tapi apakah kita perlu pemimpin yang fasih bahasa asing, jawabannya sangat perlu," sebut dia.


Sebelumnya diberitakan, koalisi Prabowo-Sandiaga mengusulkan kandidat berbicara satu jam penuh menyampaikan gagasannya. Waktu tersebut dianggap bisa dipakai untuk menggantikan metode cerdas cermat di Pilpres 2019.

Selain itu, koalisi Prabowo-Sandiaga juga usul agar dalam debat kandidat menggunakan bahasa Inggris. Waketum Gerindra Fadli Zon menilai perubahan format debat bagus agar rakyat memiliki pertimbangan luas dalam menentukan pilihan.

"Kalau pakai bagus, kalau nggak juga nggak apa-apa. Tapi kalau ada, ya, itu berarti itu suatu kemajuan, tetapi kalau nggak, ya, nggak ada masalah," terang Fadli saat dimintai tanggapan.


Simak Juga Penjelasan AHY Soal Politik 2 Kaki Demokrat:

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads