Tepis Fahri, PDIP: Johan Budi Bantu Mega Cetak Kader Antikorupsi

Tepis Fahri, PDIP: Johan Budi Bantu Mega Cetak Kader Antikorupsi

Andhika Prasetia - detikNews
Kamis, 13 Sep 2018 15:18 WIB
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - PDIP menegaskan bergabungnya juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi SP, ke partai bukan karena motif kekuasaan. Johan bergabung untuk membantu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mencetak kader-kader antikorupsi.

Hal tersebut sekaligus menepis tudingan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan mantan Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu yang menyoroti sikap Johan memuji PDIP. Justru menurut PDIP, bergabungnya eks jubir KPK itu untuk berkontribusi dalam pemberantasan korupsi.


"Johan Budi adalah contoh figur pemimpin yang lebih baik kerja nyata dalam pemberantasan korupsi daripada sekadar bicara tanpa hasil nyata. Apalagi sekadar bersikap mengutuk kegelapan dan membuat gaduh ruang publik," ujar Wasekjen PDIP Ahmad Basarah kepada wartawan, Kamis (13/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PDIP menjelaskan kasus korupsi kian marak meski KPK sudah berdiri hampir 16 tahun. Diharapkan, dengan bergabungnya Johan, PDIP memiliki kader-kader berintegritas dan tidak korupsi.



Tonton juga 'Johan Budi Nyaleg Lewat PDIP untuk Dapil Jawa Timur':

[Gambas:Video 20detik]


"Kami sangat mengapresiasi Johan Budi karena menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi kepentingan menyejahterakan bangsanya," kata Basarah.

Seperti diketahui, awalnya Said Didu menyinggung Johan yang memuji PDIP. Said Didu pun me-mention Fahri.

"Pernyataan mantan Jubir @KPK_RI Pak @JohanBudiSP yang memuji partai tempatnya caleg sekarang bahwa partainya paling tegas tentang korupsi membuat saya berpikir terhadap kritikan Pak @Fahrihamzah terhadap KPK selama ini. Semoga saya salah," cuit Said Didu, Selasa (11/9).

Sehari setelahnya, Fahri menimpali cuitan Said Didu. Ia menyebut pejabat KPK haus kekuasaan, salah satunya Johan, yang pernah bekerja di KPK.

"Hampir semua pejabat KPK pada ujungnya akan haus kekuasaan. Itu ada hubungannya dengan kultur politik dan persaingan di dalam yang semakin kental. KPK adalah power holder yang tak terkendali. Nggak ada etika. JB itu contoh terbaru betapa mereka itu machiavellian," cetus Fahri, Rabu (12/9).

Kritik Said Didu yang me-mention Fahri ini menyinggung Johan, yang menyebut partainya memiliki komitmen antikorupsi. Salah satunya tindakan tegas berupa pemecatan langsung terhadap kader yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK.

"Kita bisa melihat bagaimana ketegasan PDI Perjuangan memecat seketika jika adakadernya yang kena OTT atau tersangka KPK. Partai langsung mengeluarkan surat pemecatan meskipun kasusnya belum berproses di pengadilan," kata Johan dalam keterangannya, Senin (10/9). (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads