"Kami sangat mengapresiasi, sangat welcome kalau memang beliau berkenan menjadi jurkam," ujar HNW di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Kendati demikian, HNW mengaku tak mengetahui apakah dijadikannya SBY sebagai jurkam merupakan keputusan bersama atau merupakan keinginan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah itu keputusan bersama nanti kami dengar nantikan sore para sekjen akan rapat rutin. Di rapat tutin itu pasti akan mereka akan disampaikan karena kan yang tadi malam hadir hanya Demokrat dan Gerindra belum yang lainnya," kata HNW.
"Apa pun tentu kami menghormati kalau itu memang keinginan daripada Pak SBY atau sudah keputusan bersama antara pak SBY dengan Pak Prabowo untuk menjadikan Pak SBY sebagai jurkam ya tentu kami sangat mengapresiasi," imbuh HNW.
HNW menilai, sosok SBY juga tepat menjadi jurkam Prabowo-Sandi. Mengingat, dalam setiap kesempatan, SBY juga selalu memberikan orasi untuk memenangkan calon yang ia dan partainya dukung.
"Jadi kalau itu memang keputusan berdua, kami welcome dan nanti pasti akan disampaikan di rapat koordinasi antara sekjen yang biasa diselenggarakan hari Senin dan Kamis," ujar HNW.
Sebelumnya, Prabowo-Sandiaga membahas penyusunan tim sukses Pilpres 2019 bersama SBY. Dipastikan, SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk jajaran dewan pembina (wanbin) timses.
"Posisi AHY dengan saya, (AHY) dewan pembina. Pak SBY beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat kan aku datang ke sini terus. Nggak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya," ujar Prabowo seusai pertemuan di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9) malam.
Tonton juga 'Simak Penjelasan AHY Soal Politik 2 Kaki Demokrat':