"Prabowo punya ilmu baru: kadalisasi. SBY sudah dikadalin berkali-kali," kata Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrulla Zubir kepada detikcom, Kamis (13/9/2018).
Hanura yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin melihat SBY dan kader Partai Demokrat sudah dikadali Prabowo. Maksudnya dikadali adalah dikecewakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, AHY tidak jadi menjadi cawapres Prabowo. Kedua, AHY sempat dijanjikan mendapat posisi ketua tim sukses. Ternyata yang dipilih Djoko Santoso. Artinya, Praowo jago kadalisasi," tutur Inas.
Dia memberi saran, SBY perlu lebih berhati-hati dengan Prabowo supaya tidak dikadali lagi. "Begitu SBY jadi juru kampanye, bisa-bisa malah dikadali lagi. Nanti jurkam cuma lima menit. Kan kasihan, aduh...," kata dia.
Baca juga: SBY akan Jadi Juru Kampanye Prabowo-Sandiaga |
Sebelumnya, Prabowo-Sandiaga membahas penyusunan tim sukses Pilpres 2019 bersama SBY. Dipastikan, SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk jajaran dewan pembina (wanbin) timses.
"Posisi akhir dengan saya, (AHY) dewan pembina. Pak SBY beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat kan aku datang ke sini terus. Nggak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya," ujar Prabowo seusai pertemuan di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9) tadi malam.
Baca juga: Prabowo: AHY Wanbin Timses, Pak SBY Jurkam |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini