"Tentunya kita akan uji sistem mulai dari proses diseminasi, kemudian juga uji SOP ada kendala atau tidak. Tidak hanya di sini, tapi SOP di BPBD dilaksanakan atau tidak," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG Rahmat Triyono dalam jumpa pers di BMKG, Jalan Angkasa 1, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Simulasi peringatan dini ini dilakukan serentak di 12 lokasi, yakni Jakarta, Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Selatan, Sibolga, Nias, Padang Pariaman, Pandeglang, Pangandaran, Yogyakarta, Pacitan, dan Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi ini yang disimulasikan juga dikirim ke BPBD, terus dampak dia juga harus merespons terhadap informasi atau warning walaupun ini adalah skenario, apakah ditindaklanjuti oleh BPBD atau tidak. Ternyata ya berjalan dengan lancar," jelas Rahmat.
Rahmat menjelaskan akan ada evaluasi sistem dari simulasi ini. Tentunya sistem yang mengalami kelemahan akan diperbaiki agar peringatan dini cepat sampai ke masyarakat.
"Nanti dievaluasi apakah ada kelemahan di dalam SOP di masing-masing BPBD. Tentunya semua harus bersinergi dari pusat informasi sampai daerah, dari daerah juga sampai ke masyarakat," tutupnya. (rna/rna)