Dolar AS Ngamuk, Sandi: Prabowo Minta Tak Saling Menyalahkan

Jakarta - Bakal capres Prabowo Subiantio menitip pesan dalam situasi nilai tukar Dolar AS yang ngamuk saat ini. Prabowo, kata Sandi ingin tidak ada pihak yang saling menyalahkan.

"Harapan Pak Prabowo tentu tidak saling menyalahkan tapi ini sebuah hal yang sudah diprediksi empat tahun. 2014 yang lalu oleh beliau," kata Sandiaga di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (4/9/2018).

Baca juga: Gerindra Yakin Dolar Meroket Bisa Gerus Suara Jokowi di Pilpres

Suami dari Nur Asia itu mengatakan meroketnya nilai tukar dolar karena ada kebocoran. Belum lagi, tambahnya, ekonomi Indonesia tidak terjadi reformasi struktural.

"Karena ada kebocoran, ekonomi kita tidak terjadi reformasi struktural yang tepat, biaya-biaya akan meningkat secara tajam dan hasil ekspor tetap di US Dollar tidak dikonversi ke rupiah," paparnya.

"Jadi ini yang menjadi catatan, tadi beliau sampaikan tadi sangat serius dan kita harus memikirkan dalam satu dua hari," lanjut Sandiaga.

Baca juga: PDIP ke Fadli Zon: Fundamental Ekonomi Kita Tergerus Hal Negatif

Pembahasan soal ekonomi ini akan dibahas dengan partai koalisi lusa. Besok, kata Sandi, Prabowo akan terbang ke Lombok dan Jawa Timur. Setelahnya, Prabowo-Sandiaga akan bersikap terkait masalah ekonomi sekarang.

"Dia (Prabowo) akan pergi ke Lombok besok setelah itu ke Jawa Timur, kembali diinginkan ada pertemuan di tingkat high level antara mitra koalisi untuk menyikapi keadaan ekonomi sekarang," terang Sandi.



Saksikan juga video 'Dolar Tembus Rp 14.900, Ini Permintaan DPR ke Pemerintah':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/rvk)