"Dengan berat hati saya mengumumkan bahwa saya ditolak untuk mengunjungi negaramu," tulis Nuseir.
Hal itu diungkapkan Nuseir lewat akun Facebook Nas Daily pada Jumat (31/8). Hingga Minggu (2/9/2018), unggahan yang hanya bisa dilihat oleh pengguna Facebook di Indonesia itu sudah di-share hampir 6 ribu kali dan mendapat lebih dari 2.700 komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuseir mengaku datang ke Singapura untuk mengajukan visa Indonesia. Dia mengikuti sederet proses yang diwajibkan namun ternyata tetap mendapat penolakan. Warga Palestina-Israel ini menduga penolakan itu berkaitan dengan paspor Israel miliknya.
"Saya mengikuti seluruh prosesnya, tahapan demi tahapan persis sesuai arahan hanya untuk mengetahui bahwa aplikasi visa saya ditolak," tulis Nuseir.
![]() |
"Saya tidak tahu kenapa. Saya menduga ini ada kaitannya dengan paspor Israel saya. Meskipun saya adalah muslim Palestina, saya tetap tidak diizinkan masuk (ke Indonesia)," sambungnya.
Nuseir sendiri memiliki 7,8 juta pengikut di Facebook. Lewat Nas Daily, Nuseir kerap mengunggah video berdurasi 1 menit yang memperlihatkan berbagai sisi dari negara yang dikunjunginya.
Beberapa netizen sempat men-tag akun Facebook Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi di unggahan Nuseir. Namun Nuseir tidak ingin kasusnya ini dibawa ke ranah politik.
"Saya melihat banyak yang men-tag presiden. Haha kalian baik sekali. Saya tidak mau membawa ini ke arah politis. Ini tidak terkait politik. Saya hanya sedih karena tidak bisa membuat video tentang negara kalian dan saya ingin transparan dengan kalian," tulis Nuseir di kolom komentar.
Terkait hal ini, pihak Ditjen Imigrasi menegaskan penolakan visa terhadap warga asing sudah ada aturannya sendiri, termasuk bagi pemilik paspor Israel. Ditjen Imigrasi menegaskan penolakan seseorang masuk ke Indonesia tak terkait dengan agama, suku, ras.
"Sebenarnya penolakan visa itu hal biasa. Jangankan vlogger, ulama besar saja ditolak, panglima TNI, pejabat-pejabat tinggi pernah ditolak. Perlu dipahami bahwa penolakan visa adalah hal yang biasa. Setiap negara punya regulasi," kata Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno saat dikonfirmasi, Minggu (2/9/2018).
Terkait dugaan penolakan Nuseir karena paspor Israel yang dimilikinya, Ditjen Imigrasi mengatakan Indonesia visa juga diberikan kepada negara yang tak punya hubungan diplomatik seperti Israel. Hanya saja orang yang bersangkutan mesti mengurus paspor lewat tim yang ada di Kementerian Luar Negari (Kemlu).
"Israel adalah negara yang tidak punya hubungan diplomatik. Pemberian visanya harus melalui tim yang ada di Kemlu," ucapnya.
Tim yang dimaksud Agung terdiri dari sejumlah lembaga terkait, termasuk Imigrasi. Tim tersebut kemudian merekomendasikan apakah orang tersebut bisa diberikan visa atau tidak.
"Di tim itu terdiri dari banyak instansi, salah satunya Imigrasi. Tim terdiri dari semua pihak yang berkepentingan terhadap keamanan negara. Tim ini yang kemudian merekomendasikan diberikan atau tidak. Hal serupa juga dilakukan di Israel ke orang Indonesia," tutur Agung.
"Beda dengan negara yang punya hubungan diplomatik, yang memberikan rekomendasi Imigrasi, iya atau tidaknya," jelasnya. (fai/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini