"Saya hanya bisa mengirim support, saya juga sudah mengirim radiogram kepada semua Bupati, Walikota untuk jemput atlet dari daerah, dapat medali atau tidak, arak mereka di kota-kota. Ini adalah pahlawan bangsa yang mampu mengibarkan bendera merah putih dan membangun rasa nasionalisme," kata Tjahjo di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
"Saya jujur orang yang cukup sensitif ya. Nonton tv saja kalau (atlet Indonesia) dapat emas itu menangis," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira ini membanggakan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia ya. Kita meraih prestasi dari 17 besar menjadi 4 besar. Kemudian sebagai tuan rumah yang sukses tetapi juga tuan rumah yang mampu membangkitkan rasa nasionalisme, rasa kehebatan bangsa Indonesia," tuturnya.
"Medali emas, perak, perunggu itu bagian dari membangun rasa kehebatan yang diimpikan bangsa Indonesia. Jadi diwujudkan oleh pemerintahan Jokowi ini merangkul semuanya. Mulai dari kelas bawah sampai kelas atas tidak ada sekat, itu lah bangsa kita, bangsa gotong royong mampu menunjukkan rasa solidaritas untuk membangun sebuah kehebatan," lanjut Tjahjo.
Lebih lanjut, Tjahjo juga menanggapi soal momen pelukan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo yang kembali diputar saat penutupan Asian Games. Menurutnya, pemimpin memang seharusnya selalu menunjukkan keharmonisan.
"Harusnya Pak Jokowi dan Pak Prabowo ya begitu. Beliau seorang negarawan, dua-duanya sahabat. Yang bikin ribet itu kan yang nggak paham siapa Pak Jokowi, yang nggak paham Pak Prabowo," kata Tjahjo. (idn/jbr)











































