"Pasti koran itu tidak disebarkan kepada rakyat bawah tapi untuk mempengaruhi opini dunia internasional seakan-akan Pak Prabowo mendapatkan dukungan dari kalangan internasional," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, kepada detikcom, Minggu (2/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kan dunia internasional juga tahu prestasi-prestasi Pak Jokowi dengan berbagai data-data lembaga yang jauh lebih independen seperti Pricehouse water cooper, Mc Kensey, dan lembaga pemeringkatan internasional lainnya," ungkapnya.
![]() |
Meski demikian, Ace berharap munculnya koran 'Independent Observer' ini tidak sama dengan kasus'Obor Rakyat'. Isi di dalam koran itu tidak memuat propaganda tanpa data.
"Saya berharap koran berbahasa Inggris ini tidak seperti "Obor Rakyat" yang berisi propaganda tanpa data dan menyebarkan isu-isu yang bertendensi menyudutkan Pak Jokowi," ucap Ace.
Sebuah koran propaganda berbahasa Inggris dengan nama 'Independent Observer' ramai diperbincangkan. Headline koran tersebut bertulisan 'New Hope Vs Unfulfilled Promises' (Harapan Baru Vs Janji-janji yang Belum Terpenuhi). Dua ilustrasi pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf, juga tampak menghiasi headline koran itu.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui koran Independent Observer memang diterbitkan oleh sekelompok orang yang memiliki kedekatan dengan sang ketum, Prabowo. Namun ia menegaskan koran tersebut tak terafiliasi dengan Gerindra.
"Ya memang ada beberapa sekelompok orang dekat dengan Pak Prabowo mencoba membuat penerbitan itu setahu saya," ujar Muzani saat dimintai konfirmasi, Jumat (31/8). (ibh/dnu)