"Saya pikir ini momentum bagi semua pihak kita bisa lakukan banyak hal lah. Yang paling penting bagaimana kita bisa mengalahkan kompetisi dengan faktor excess (kelebihan) daripada keberadaan kebutuhan berbangsa kita yaitu kebodohan dan kemiskinan," kata Paloh, di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/8/2018).
Dia menyatakan rasa senangnya bahwa kemenangan Indonesia di Asian Games melampaui target. Menurutnya terlampauinya target itu merupakan capaian besar Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah di Balik Pelukan Jokowi-Prabowo |
Sebelumnya, momen pelukan antara Jokowi dan Prabowo terjadi di arena pertandingan pencak silat Asian Games 2018 di TMII pada Rabu (29/8). Kedua bakal capres itu berpelukan berkat inisiatif atlet peraih medali emas cabang olahraga pencak silat, Hanifan Yudani Kusumah.
Dibalik momentum pelukan antara Jokowi-Prabowo itu sebetulnya ada tokoh lain yang berperan besar. Tokoh itu adalah Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Asian Games, Syafruddin. Mantan Wakapolri berpangkat Komisaris Jenderal yang kini menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) inilah yang menginisiasi kedatangan para tokoh nasional ke arena pencak silat tersebut.
"Saya dapat bocoran itu berkat inisiasi CdM Kontingen Indonesia Syafruddin, MSi, yang sukses menggaet satu per satu tokoh nasional ke Padepokan Silat," kata juru bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, Kamis, 30 Agustus.
(yld/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini