"Kita mengantisipasi titik krusial pasca-Armina ini. Karena pasca-Armina, jemaah haji kita mengalami euforia, karena merasa sudah haji, sehingga tidak peduli lagi dengan kesehatannya," ujar Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Nirwan Satria di Aziziah Janubiyah, Mekah, Jumat (31/8/2018).
Euforia itu antara lain pergi berbelanja tanpa mempedulikan kondisi badan. Melakukan umrah berkali-kali dengan memaksakan kondisi badan juga bisa berpotensi merugikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka meninggal jemaah haji pasca-Armina memang mengalami lonjakan. Pada saat sebelum dimulainya Armina jumlah meninggal tercatat 92 orang. Sampai kini seminggu setelah Armina jumlah wafat 228. Adapun jumlah jemaah yang masih dirawat sebanyak 231.
Meski begitu, jumlah meninggal masih jauh lebih kecil dibanding tahun lalu. Pada 2017, jumlah jemaah meninggal 657 orang. (fjp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini