Memang, jembatan ini masih belum sepenuhnya terbangun, masih dalam proses. Namun yang pasti, kondisinya kini jauh lebih layak dibandingkan beberapa waktu lalu.
Di mana sebelumnya, jembatan yang telah dibangun sejak tahun 2015 lalu tersebut mangkrak pembangunannya. Alhasil, para pelajar di dusun sekitar sampai harus bertaruh nyawa dengan menyeberangi sungai yang dalam dan deras. Bagi siswi perempuan, mereka naik ban bekas. Semuanya itu nekat mereka lakukan demi sampai ke sekolah, meraih cita-cita mereka.
Singkat cerita, usai cerita ini muncul ke permukaan, detikcom lantas menggagas donasi untuk pembangunan 'masa depan' tersebut dengan menggandeng KitaBisa. Di mana dalam waktu singkat, terkumpul dana sebesar Rp 206.386.388 yang berasal dari 729 donatur.
![]() |
Usai berkoordinasi dengan berbagai pihak, distribusi donasi ini kemudian kami putuskan menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Bina Marga. Dimana target penyaluran bantuan dilakukan untuk pembangunan talud jembatan serta jalan beton untuk memudahkan akses ke jembatan tersebut.
Update terakhir yang kami terima dari pihak ACT, hingga laporan ini dibuat Jumat (31/8/2018), pengerjaan jalan beton sudah mulai dilaksanakan oleh Bina Marga. Alas jalan berupa sirtu/kerikil pun sudah dimasukkan. Bantuan dana yang diberikan sangat membantu untuk merampungkan pembangunan dan bagian-bagiannya yang lain dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selanjutnya, pihak Bina Marga akan berupaya menyelesaikan semuanya sebelum masuknya musim hujan yang tentu akan menyulitkan akses pembangunan karena medan jalan yang licin dan berlumpur saat hujan.
Sekali lagi, terima kasih kami ucapkan kepada pembaca detikcom yang budiman atas donasi yang telah diberikan. Semoga jembatan ini benar-benar dapat menjadi 'jembatan masa depan' bagi anak-anak di dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Sulawesi Selatan. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini