Penilaian ini berawal dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief, yang menyebut Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo digoda oleh timses Jokowi. Namun Soekarwo disebutnya mampu bertahan dari godaan pihak Jokowi.
"Digoda-goda, iya," kata Andi, Kamis (30/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan Soekarwo telah bertemu dengan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. Soekarwo telah menyatakan kesetiaannya di depan SBY sekitar tiga pekan lalu.
Namun sebelumnya, pihak Jokowi telah berhasil menggaet Deddy Mizwar sebagai salah satu juru bicaranya. Deddy adalah Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat. Mundur ke belakang lagi, ada TGH Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), yang juga orang Partai Demokrat yang mendukung Jokowi. Karena alasan pribadi, TGB kemudian mundur dari Demokrat.
Baca juga: Demokrat: Soekarwo Digoda-goda Timses Jokowi |
"Lama-lama kami melihat elite di tim sukses Pak Jokowi-Ma'ruf ini mirip sales MLM saja," kata Jansen Sitindaon.
Dia berkeberatan dengan aksi timses Jokowi menggoda Soekarwo, setelah menarik Deddy Mizwar. Seharusnya timses Jokowi berfokus menyusun dan membenahi program pasangan yang diusung dalam pilpres ketimbang membidik kader partai lain bak agen MLM.
"Bukannya fokus membenahi program-program Pak Jokowi agar terlihat cemerlang di depan publik, eh ini malah kerjanya sibuk ke sana-kemari 'memprospek', menarik-narik, dan mengiming-imingi kader Partai Demokrat masuk menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf," kata Jansen.
Menurutnya, gaya MLM itu tak elok. Seharusnya etika politik dikedepankan oleh siapa pun. "Mbok ya jangan sevulgar in menunjukkannya ke publik. Yang malu nanti Pak Jokowi sendiri," kata Jansen.
Tim sukses Jokowi-Ma'ruf menyerang balik Partai Demokrat yang meledek. Juru bicara timses Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadziliy, menyatakan para kader Partai Demokrat yang mendukung Jokowi justru bersikap atas kesadarannya sendiri. Jokowi-lah yang dirasa para kader Demokrat itu sebagai capres yang tepat, bukan capres yang lain.
"Apakah selama ini proses penentuan dukungan politiknya tersebut melibatkan tokoh-tokoh atau kelompok strategis di internal PD sendiri. Kalau misalnya orang seperti TGB dan Demiz mendukung Jokowi, mungkin karena mereka punya kesadaran bahwa Jokowi ini tokoh paling layak dicalonkan kembali sebagai capres," ucap Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. (dnu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini