Direktur Media PR Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) M Buldansyah mengaku tak bisa berkomentar lebih jauh soal cerita Syarif lantaran tak mengetahui tiket duduk Syarif saat menonton pertandingan itu. Soal kursi VIP, Buldansyah menyebut biasanya ada negara yang memborong tiket untuk pendukung dan kontingen mereka.
"Biasanya gini. Yang banyak borong itu misalnya bulutangkis. Ada negara yang misalnya Korea, berpikir bahwa nanti ada beberapa yang masuk final, semifinal. Dia borong tuh untuk supporter atau misalnya tiket, ada negara mana mau masuk... diperkirakan masuk semifinal, dia borong tiket semifinalnya," kata Buldansyah saat dihubungi Selasa (28/8/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buldansyah menegaskan pemborongan tiket VIP berjalan normal. Tiket tersebut dijelaskan Buldansyah bisa saja tak terpakai dalam kondisi tertentu.
"Tapi ketika... borongnya juga online, normal. Tapi ketika dia ternyata negaranya timnya kalah, gugur, mereka nggak akan nonton lagi," kata dia.
Lalu, ke mana larinya tiket yang tak terpakai itu? Buldansyah membeberkan beberapa kemungkinan.
"Tadinya akan ada mekanisme jual beli tiket gitu kan, tapi cuma boleh antarkontingen aja. Kalau nggak jadi calo dong. Sekarang ini kebanyakan jadi nggak kepake. Karena udah dibeli kan tiketnya, masak kita isi kita beli dua kali. Kan nggak boleh dong," jelas dia.
Saat ditanya apakah ada BUMN yang memborong tiket VIP pertandingan Asian Games 2018, Buldansyah menepisnya.
"Oh nggak, nggak. Kebanyakan seperti itu (dibeli kontingen negara)," ucap Buldansyah.
Tonton juga 'Gegara Syarif Diusir, Distribusi Tiket Asian Games Disorot KPK':
Syarif mencuitkan perihal insiden 'pengusiran' itu melalui akun Twitter-nya, @LaodeMSyarif, pada 25 Agustus 2018. Berikut ini cuitannya:
Tiba-Tiba diusir dari seat yang yg sudah kami beli krn mau didekasikan buat VIP tp setelah minta penjelasan panitia mana aturannya, dia bilang "kebijakan panitia" #AsianGames18Badminton @AnjelMalik @unilubis Untung setelah liat penonton protes...mereka panggil lagi.
Simak Juga 'Gara-gara Banyak Kursi Kosong, Inasgoc Disentil OCA':
(gbr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini