Awalnya, Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid menanggapi soal The New Prabowo yang diucapkan Sandiaga Uno. Jazilul berpendapat The New Prabowo tak akan mengubah pandangan publik terhadap Prabowo.
Jazilul mengatakan masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas. Masyarakat tak akan mudah percaya pada image-image yang ditampilkan menjelang Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kubu koalisi Prabowo meradang. Seperti PKS yang meminta PKB tidak mencampuri dapur koalisi tetangga.
"Urusin saja presidennya sendiri, urusin saja urusan dapurnya masing-masing. Kita lagi kerja baik-baik," kata Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi saat dimintai konfirmasi detikcom.
Partai Demokrat (PD) juga tidak tinggal diam. PD justru menilai istilah 'capres kedaluwarsa' lebih tepat dialamatkan kepada capres usungan PKB, Joko Widodo (Jokowi).
"Jazilul (Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid) saya pikir sedang membicarakan Jokowi, bukan sedang membicarakan Prabowo. Bungkus baru ke barang kedaluwarsa itu lebih pas dilekatkan kepada Jokowi," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean kepada detikcom.
Bagaimana dengan Gerindra? Rupanya Gerindra merespons santai tudingan kepada ketumnya.
"Kami tidak ingin memperpanjang sesuai dengan arahan Pak Prabowo dan Bang Sandi. Pilpres 2019 ini adalah menjadi ajang riang gembira. Insyaallah jauh dari fitnah dan hoax," jelas anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom.
Tonton juga video: 'Ini Tahapan Pilpres 2019, Jangan Lupa Pencoblosan 17 April!'
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini