"Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebarakan, Satpol PP dan relawan terus memadamkan di darat. Satgas udara melakukan pemadaman dari udara. BNPB mengerahkan 10 helikopter yang digunakan untuk patroli dan water bombing," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (24/8/2018).
BNPB dan BPPT juga melakukan hujan buatan dengan pesawat Casa 212-200 milik TNI AU. Sebanyak 5 ton natrium clorida (NaCl) ditaburkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BNPB menyatakan, banyaknya titik panas karhutla di Kalbar karena kebiasaan masyarakat yang membakar lahan sebelum membuka lahan. Pada pemantauan sampai hari Kamis (23/8) pukul 07.13 WIB, terdeteksi 885 titik panas.
"Dari 885 titik panas tersebut 509 titik panas kategori sedang dan 376 titik panas kategori tinggi," jelas Sutopo.
Dampak dari karhutla di Kalbar menyebabkan 4 orang meninggal dunia dalam waktu sebulan. Korban meninggal karena terpapar asap dan api saat lahan di sekitarnya terbakar.
"Mereka terjebak dalam kepungan api yang dibuat untuk membersihkan lahan. Keempat korban berasal dari daerah yang berbeda yaitu Kabupaten Melawi, Sambas dan Sintang," pungkas Sutopo.
Tonton juga video: 'Butuh Water Bombing untuk Padamkan Kebakaran di Kalbar'
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini