"Pemimpin jahat itu adalah definisi pemimpin yang berjanji kepada rakyat tapi tidak menepati janjinya. Kan itu pemimpin yang jahat kan," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Senin (20/8/2018).
Tafsir di atas ditegaskan Andre merupakan pendapat pribadi. Pemimpin jahat, menurut Andre, adalah pemimpin yang tak tepat janji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski saat ini Mahfud berada di kubu Jokowi secara kenegaraan, Andre tak merasa Mahfud sedang menyerang pasangan Prabowo-Sandi. Bagi Andre, dua calon pemimpin jagoan Gerindra-PD-PAN-PKS itu jauh dari sifat jahat.
Prabowo-Sandi, kata Andre, punya niat baik untuk bangsa. Fokus seperti memperbaiki ekonomi yang menurut Gerindra terpuruk, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memastikan harga-harga kebutuhan bahan pokok bisa terjangkau dan stabil jadi fokus.
"Soal siapa yang pemimpin jahat versi Pak Mahfud, silakan ditanyakan ke Pak Mahfud. Tapi yang pasti kalau Prabowo dan Sandi tidaklah termasuk pemimpin jahat karena Prabowo dan Sandi tidak punya niat menipu rakyat," ucap Andre.
Pernyataan Mahfud soal calon pemimpin jahat diutarakan dalam pembekalan bacaleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mahfud meminta tak ada yang tak menggunakan suara di pilpres agar orang jahat tak terpilih.
"Kita memilih ini bukan untuk memilih yang bagus betul, tapi menghindari orang jahat untuk pimpin negara," sebut Mahfud.
Simak Juga 'Minggu Depan, Gerindra-PKS Bahas Calon Wakil Gubernur DKI':
(gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini