"Kita pilihkan menu yang cepat dimasak dan dibagikan. Jamaah dapat segera menikmatinya sehingga mereka lancar beribadah. Tentu penyediaan makanan ini adalah bagian dari pelayanan jamaah haji agar mereka fokus beribadah," kata Kepala Bidang Katering PPIH Arab Saudi Ahmad Abdullah, di Syisyah, Mekah, Minggu (19/8/2018).
Baca juga: Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah |
Maktab atau penyedia jasa dan katering di Arafah dan Muzdalifah menyiapkan dapur-dapur semipermanen yang dimanfaatkan untuk produksi makanan jamaah. Proses masak di sana menggunakan kayu bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah kalori yang dikonsumsi jamaah akan sama seperti ketika mereka tinggal di pemondokan begitu juga dengan gizinya," ujar Ahmad.
Jemaah akan berada di Arafah sampai Senin petang hingga malam hari. Selanjutnya jemaah akan bergerak ke Mina untuk singgah beberapa jam, lalu kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melakukan mabit dan lempar jumroh.
Sepanjang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina masing-masing jemaah mendapatkan 15 kali makan dan satu paket makanan kecil di Muzdalifah. Paket berisikan roti, kurma, biskuit, jus kotak, mie cangkir instan, dan air minum. Di area yang diapit Arafah dan Mina itu jamaah bermalam sambil beribadah.
Tonton juga video: 'Baru Dikontrak, Dapur Katering Nobles Taste 'Diubek-ubek' Menag'
(fjp/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini