"Telah dievakuai 46 orang selamat dan sudah di rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh medis guna memastikan kondisi para korban," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Kamis (16/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan KMP Bandeng tenggelam pada Rabu (15/8) saat berlayar dari Tobelo menuju Bitung, Sulawesi Utara. Budi menduga KMP Bandeng tenggelam karena cuaca buruk.
"Berangkat dari Tobelo ke Bitung pada tanggal 15 Agustus 2018 sekitra pukul 20.00 WIB dan didapati hilang kotak. Selanjutnya dikonfirmasi KMP Bandeng berubah haluan yang sebelum menuju Bitung kembali ke Tobelo akibat cuaca buruk dan diperkirakan tenggelam di Perairan Loloda Halmahera Utara," ungkapnya.
Budi menjelaskan kini tim penyelamat masih melakukan proses pencarian terhadap 5 korban yang hilang. Proses pencarian melibatkan BNPB, Basarnas, PT ASDP hingga Polri.
"Upaya pertolongan segera dilakukan oleh BNPB, PT ASDP hingga Polair. Termasuk mengerahkan 2 kapal BNPB, dan 1 kapal milik PT ASDP dan nelayan setempat," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT ASDP Dira Puspa Dewi mengatakan KMP Bandeng tersebut mengangkut 51 penumpang. Dia menambahkan KMP Bandeng memiliki standar keamanan yang baik. KMP Bandeng tersebut dilengkapi life jacket dan liferaft (sekoci).
"Penggunaan life jacket sudah 100 persen dilakukan, aspek keselamatan sudah sesuai SOP. KMP Bandeng ini dilengkapi liferaft. Liferaft ini semacam sekoci yang sangat canggih ini bisa memuat 25 orang. Di kapal ini ada 16 liferaft dan yang turun beberapa, di situ ada makanan dan minum, obat-obatan dan selimut," tutur Dira.
Tonton juga video: 'KMP Labrita Adinda yang Terbakar Berhasil Dipinggirkan'
(ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini