"Sementara ini jawaban dari kami, tidak perlu ditanggapi secara serius dari kami, karena saya sudah cek ke Pak Fadli yang katanya ketemu, bahkan kata Pak Fadli beliau tidak ada di situ. Dan ini kan cerita yang lama sebelum koalisi ini terjadi kemudian dimuncul-munculkan terus," kata Edhy di rumah Prabowo, Jl Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).
Edhy juga mengatakan pihaknya tak ambil pusing kasus tersebut dilaporkan ke Bawaslu. Dia menyebut laporan itu salah satu dinamika pertandingan di Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Bawaslu |
Sebelumnya, Andi Arief sempat menyebut Sandiaga Uno memberikan mahar masing-masing Rp 500 miliar ke PAN-PKS untuk syarat pencawapresan dirinya dengan Prabowo Subianto. Andi mengaku mendapat informasi ini dari elite Gerindra Fadli Zon hingga Fuad Bawazier.
"Mahar Rp 500 M ke PAN dan Rp 500 M ke PKS itu adalah keterangan resmi dari tim kecil Partai Gerindra, yaitu Fadli Zon, Prasetyo, Sufmi Dasco, dan Fuad Bawazier, saat pertemuan tanggal 7 Agustus sore," ujar Andi melalui pesan singkat, Jumat (10/8).
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon juga telah menepis pernyataan tersebut. Dia mengaku tidak pernah berbicara mengenai mahar tersebut.
"Saya tidak pernah berbicara, saya tidak pernah berbicara seperti itu dan kita berbicara secara informal ya, brainstorming, dalam kaitan kita membutuhkan logistik, gitu ya," ujar Fadli, Sabtu (11/8). (zap/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini