Para korban yang tewas terbakar adalah Sanusi (75), Bondeng (70), Musdalifa (40), Hijas (6), Mira (18), dan Fahri (24). Sanusi dan Bondeng diketahui sebagai pemilik rumah yang terbakar.
"Salah satu yang meninggal tidak dapat melihat atau buta dan satunya adalah seorang perawat," kata keluarga korban, Suharti, di Makassar, Senin (13/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perawat yang dimaksud adalah Namira (18), cucu Sanusi yang datang merantau dari Jayapura untuk bersekolah keperawatan di Makassar. Sedangkan yang tunanetra adalah Musdalifa (40).
Kedua ayah Namira dan Hijas diketahui berada di Jayapura saat kebakaran terjadi. Hijas sendiri diasuh Sanusi dan Bondeng lantaran ibunya telah meninggal saat baru lahir.
Sementara itu, Fahri adalah cucu Sanusi yang merupakan anak Amiruddin, yang tinggal berdekatan dengan rumah Sanusi.
"Amiruddin sempat berjanji akan membayar utang anaknya," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar di lokasi terpisah.
Sebagaimana diketahui, Daeng Ampuh (napi narkoba) berniat membunuh Fahril. Sebab, Fahril memiliki utang penjualan narkoba ke Daeng Ampuh. Daeng lalu menyuruh anak buahnya menghabisi nyawa Fahril. Caranya, dengan membakar rumah Fahril pada 6 Agustus 2018. Tapi lima orang lainnya di rumah tersebut ikut tewas terpanggang.
Tonton juga video: 'Mahasiswa Meksiko Dibunuh Mengenaskan oleh Kartel Narkoba'
(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini