"Kendalanya ya tadi itu, kita harus pakai pesawat udara ini, nggak bisa lewat darat ini, harus udara," kata Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi kepada detikcom, Sabtu (11/8/2018).
Syaugi menerangkan pencarian hari ini pun terpaksa ditunda. Sebab, pencarian hanya bisa dilakukan dengan pesawat dan hari sudah mulai gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bagian Humas Ditjen Perhubungan Udara Sindu Rahayu mengatakan pesawat dengan nomor penerbangan PK-HVQ dijadwalkan mendarat pukul 14.30 WIT di Bandara Oksibil, namun hilang kontak pukul 14.17 WIT. Pesawat itu terakhir melaporkan berada di posisi ketinggian 7.000 kaki.
"Upaya pencarian pesawat PK-HVQ juga dilakukan dengan cross check trafic ke Tower Tanah Merah, Dekai, Sentani dan Wamena sampai dengan pukul 15.35 WIT. Pukul 15.46 WIT Distress phase (DETRESFA) progres tentang keberadaan pesawat belum mendapatkan titik terang," kata Sindu.
Sindu menambahkan pencarian pesawat itu juga melibatkan tim gabungan dari SAR hingga KNKT, bahkan pihaknya pun telah membentuk posko untuk pencarian korban.
"Kantor Otoritas Bandara Wilayah X Merauke telah berkoordinasi dengan perwakilan KNKT di Sentani dan Kantor SAR terkait kejadian ini dan segera membentuk Posko bersama untuk melakukan pencarian dan penyelamatan," terang Sindu.
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan pesawat yang hilang itu milik PT Martha Buana Abadi PK-HVQ TIPE PAC 750XL. Pesawat ini diketahui membawa 9 orang, dua orang adalah pilot dan co-pilot sedangkan sisanya adalah penumpang.
Berikut daftar penumpang pesawat tersebut:
1. Lessie (pilot)
2. Wayan Sugiarta (co-pilot)
3. Sudir Zakana (penumpang)
4. Martina Uropmabin (penumpang)
5. Hendrikus Kamiw (penumpang)
6. Lidia Kamiw (penumpang)
7. Jamaludin (penumpang)
8. Naimus (penumpang)
9. Jumaidi /CHL (penumpang) (ams/jor)