"Hingga pukul 17.00 WIB (H+4), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR yang mengguncang NTB dan Bali adalah 259 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Sutopo memerinci korban tewas itu terdiri atas 212 orang di Kabupaten Lombok Utara, 26 orang dari Lombok Barat, 11 orang dari Lombok Timur, 6 orang di Kota Mataram, 2 orang dari Lombok Tengah, dan 2 orang dari Kota Denpasar. Sutopo menegaskan data korban tewas ini adalah data sementara karena diduga masih ada korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan ribuan korban luka masih dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Sementara itu, ratusan ribu pengungsi tersebar di beberapa daerah.
"Sebanyak 1.033 orang mengalami luka berat dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Pengungsi sebanyak 270.168 orang tersebar di banyak tempat. Jumlah pengungsi ini juga sementara karena belum semua pengungsi terdata baik," terangnya.
Sutopo juga memerinci kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit musala rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Dia menambahkan tim gabungan juga terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap para korban.
"Tim SAR masih melakukan pencarian dengan alat berat. Adanya gempa 6,2 SR pada siang tadi menyebabkan tanah sekitar masjid retak, menara bergeser, sehingga membahayakan tim SAR," terangnya.
Sementara itu, Gubernur NTB terpilih Zulkieflimansyah menyatakan data korban tewas akibat gempa yang mengguncang pada Minggu (5/8) mencapai 381 orang. Data ini dihimpun oleh Pemprov NTB yang diperbarui pada Rabu (8/8) kemarin, pukul 15.00 Wita. (ams/fdn)











































