Polda Metro Serahkan Data 11 Penjahat Ditembak Mati ke Ombudsman

Polda Metro Serahkan Data 11 Penjahat Ditembak Mati ke Ombudsman

Zunita Amalia Putri - detikNews
Rabu, 08 Agu 2018 13:56 WIB
Foto: Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala (tengah) bersama jajaran Polda Metro Jaya. (Zunita-detikcom)
Jakarta - Polda Metro Jaya menyerahkan data 11 penjahat yang ditembak mati ke Ombudsman. Data itu merupakan permintaan Ombudsman terkait investigasi dugaan maladministrasi dalam menembak mati para penjahat itu.

"Dari pertemuan tadi, kami dapat satu kepuasan bahwa kami puas dengan data dari kepolisian. Meski sempat kecewa minggu lalu, namun kali ini kami puas," kata Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala kepada wartawan di Ombudsman, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).


Adrianus mengatakan data-data yang diberikan kepolisian sudah lengkap sesuai dengan permintaan Ombudsman. Dia menyebut data yang diberikan tersebut mulai dari surat perintah tugas hingga surat penyerahan jenazah pelaku ke keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa dasar kepuasan? Minimal dua, yaitu data yang kami minta semua diberikan di mana data itu mencakup dari surat perintah tugas, laporan polisi (LP), hingga visum dan penyerahan ke keluarga itu semua diperlihatkan, dan kami akan dapat copy-nya untuk kami simpan," tutur dia

Meski begitu, Adrianus tetap mengkritik Polda Metro karena terlihat tidak siap dalam memberikan data. Dia juga menyebut saat ini yang belum diserahkan adalah surat SP3 terkait kasus 11 penjahat tersebut

"Yang belum dibuat dan segera dibuat adalah surat SP3, yang juga kemudian mereka agak gelagapan adalah kalau sudah masuk LP kan belum ada penetapan tersangka kan, maka status orang ini apa nih? Padahal dari awal dikatakan penyidikan, tapi ternyata tidak, mereka adalah orang LP dan langsung tindakan tegas. Jadi ada SP3 yang jelas dan itu akan diberikan kepada kami." ungkapnya.


Sementara itu, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengaku memang saat ini kepolisian gencar-gencarnya mengatasi pelaku kejahatan. Hal ini salah satu bentuk antisipasi Polda untuk mengamankan Jakarta yang sebentar lagi akan melangsungkan Asian Games 2018.

"Kegiatan kami adalah biasa yaitu 3 lokasi Jakbar, Jakut dan Jakpus. Kami telah lakukan penangkapan, kami berhasil ambil 5.000 penangkapan, dan kami tahan 767 tersangka, dari 767 ini ada 11 yang jadi perhatian, dan kami lakukan parameter yang indikasinya membahayakan masyarakat," tutur dia.

Dia menegaskan, polisi tidak semena-mena dalam memberikan menembak pelaku kejahatan. Hanya pelaku yang dianggap membahayakan petugas dan meresahkan masyarakat lah yang diberikan tindakan tegas.

"Jadi nggak semuanya tersangka kita lakukan tindakan tegas dan meninggal dunia, maka kalau dilihat dari prosentasenya jumlah penangkapan dan penahanan dari 5.000 penangkapan kemudian ditahan 767 dan dilakukan tindakan tegas 11, maka prosentasinyan kurang dari 1,5 persen," ujarnya.

"Jadi betul-betul kami nilai dan ukur mana tersangka yang indikasinya membahayakan petugas dan masyarakat," jelas dia.

Nico berharap langkah ini dapat mengurangi tingkat kejahatan dan membuat para pelaku jera.

Berikut nama 11 pelaku penjahat yang ditembak mati oleh polisi:

1. Heru Asanto dan Ramalia ditembak di depan City Walk, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat.

2. Romadon ditembak di Serpong, Tanggerang Selatan.

3. Hazael Ellza.

4. Agus Nur Dimas ditembak di Jl. Hari Motik, Kemayoran, Jakarta Pusat.

5. Flory Rudianto dan Ismail, ditembak di lokasi yang sama di Jl. Industri Raya dekat Pasar Mobil, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.

6. Niko Arlando, ditembak di Kp Bulak Indah, Cikarang Utara.

7. Pandu Akbar, ditembak di Kenanga, Cipondoh, Tanggerang.

8. Bobi Susanto, ditembak di Jl. Galunggung Raya, Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

9. Mad Supi, ditembak di Jl. Prof Dr Latumanten, Grogol, Jakarta Barat.





Tonton juga 'Ombudsman Nilai Sarana Asian Games 2018 Belum Lengkap':

[Gambas:Video 20detik]



Polda Metro Serahkan Data 11 Penjahat Ditembak Mati ke Ombudsman
(zap/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads