"Kami bahkan dibantu sama Jepang buat identifikasi untuk mengambil sidik jari di botol," kata Kapolres Bekasi Kombes Indarto di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Namun, Indarto mengungkap kesulitan yang dihadapi oleh tim dalam mengidentifikasi sidik jari di botol molotov. Salah satunya soal posisi botol yang sudah berpindah-pindah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indarto menambahkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga telah diperiksa polisi. Ada sejumlah orang yang diduga menjadi pelaku pelemparan molotov itu. "Sekitar beberapa. Tapi belum mengarah (ke pengungkapan kasus)," ujarnya.
Mardani sebelumnya telah diperiksa polisi terkait kasus pelemparan molotov ke rumahnya pada Jumat (27/7) lalu. Dia juga menyebut polisi telah bekerja sama dengan pihak Jepang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Polisi juga sudah bekerja sama dengan JICA (Jepang) untuk mengecek sidik jari," kata Mardani saat dikonfirmasi.
Rumah Mardani di Jalan Ahmad Madani, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, dilempar molotov oleh orang tidak dikenal. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/7) dini hari.
Penghuni rumah tidak mengetahui adanya kejadian itu dan awalnya hanya mengira ada buah jatuh di atas awning garasi. Ditemukan botol berisi bensin yang masih utuh.
Tonton juga video: 'Rumah Mardani Ali Sera Dilempar Molotov, Sandi: Jangan Suuzan'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini