Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/8/2018). Dua anggota petugas tim medis P3JH Mohammad Agus Pribowo dan Pradipta Syuarsif mengevakuasi jemaah wanita berusia 65 tahun.
"Jemaah tersebut pingsan. Dilakukan pengobatan di tempat," demikian pernyataan tim M3JH yang disampaikan Mohammad Agus Pribowo, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jemaah pria tersebut kami evakuasi," tutur Agus.
Di samping melayani kesehatan dan evakuasi, tim P3JH melakukan tugas umum membantu jemaah haji yang tersesat hingga mengantarkan jemaah haji ke terminal bus, bahkan sampai ke hotel.
"Kemudian petugas P3JH juga membantu jemaah yang berisiko tinggi akan kesehatannya yang tertinggal rombongan belum menyelesaikan tawaf," kata Agus.
Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H Dasir dalam kesempatan sebelumnya mengatakan tim P3JH disiapkan untuk mengisi titik kosong yang selama ini kurang terlayani secara maksimal karena keterbatasan para petugas pelayanan umum dan/atau pelayanan kesehatan. Tim juga akan dioptimalkan khususnya pada masa puncak haji, Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina).
Tim ini berisikan perpaduan dokter, TNI/Polri, dan unsur fakultas kedokteran kampus.
"Terdiri atas 20-an petugas yang berasal dari rumah sakit haji, universitas Islam negeri yang memiliki prodi kedokteran, serta rumah sakit TNI/Polri yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Agama berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan," tutur Khoirizi. (fjp/jbr)