Hingga Meninggal, Ibu Bimo Tak Tahu Siapa yang Culik Anaknya

Malang - Genoneva Misiatini (76), ibunda aktivis 1998, Petrus Bimo, meninggal dunia. Selama dua puluh tahun lamanya, dia menanti kabar tentang putranya, Bimo Petrus. Bimo merupakan aktivis mahasiswa yang hilang sejak Maret 1998.

Jenazah ibu empat anak ini disemayamkan di persemayaman Gotong Royong, Kota Malang. Rencananya, besok pagi jenazah Genoneva dikebumikan di TPU Ngujil, Kota Malang.

Genoneva meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Panti Nirmala, Senin (6/8/2018) pukul 05.30 WIB tadi. Sejak lima bulan lalu, Genoneva menjalani perawatan medis pasca-serangan stroke yang dialami.

Baca juga: Wiji Thukul Dapat Penghargaan dari Xanana Gusmao

Oetomo Rahardjo, suami mendiang, mengaku diagnosis medis belum menemukan penyakit yang dialami istrinya tersebut. Namun, sejak beberapa hari terakhir, sang istri terus mengeluhkan sakit di bagian perut.

"Diagnosa belum tahu hasilnya, bahkan katanya tidak ada, tapi kadang mengeluh sakit di bagian perut, apa kemungkinan penyakit dalam, pagi tadi meninggalnya," ungkap Oetomo saat ditemui wartawan di persemayaman Gotong Royong, Jalan Gotong Royong, Kota Malang, Senin (6/8/2018).

Oetomo tak memungkiri istrinya memang banyak memikirkan anak-anaknya, terutama Bimo Petrus. Selama ini, dia dan istrinya berharap bisa menemukan fakta di mana keberadaan Petrus.

"Pikiran pasti, mikirin anak-anak (Petrus). Kami pasrah selama ini hanya begitu saja, dan pada akhirnya mengalir saja," ucap Oetomo.

Baca juga: 13 Orang Tak Kembali, Kasus Orang Hilang Belum Tuntas

Pada masa pemerintahan saat ini (Jokowi), Oetomo tak begitu berharap kasus penghilangan Petrus bisa terbongkar. Meskipun secara langsung dirinya tak pernah bertatap muka dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas dugaan penghilangan paksa putranya itu.

"Kalau bertemu langsung (Jokowi) tidak. Namun kami rutin mengikuti Kamisan, terakhir Desember 2017 kemarin, saya ikut Kamisan di Jakarta," ungkap Oetomo.

Oetomo semakin pesimistis langkah pengungkapan hilangnya Petrus bisa terkuak. Apalagi ketika melihat orang-orang di sekitar pemerintahan saat ini banyak berlatar belakang TNI.

"Sekarang malah (Jokowi) dikerumuni tentara. Ada beberapa jenderal kan di sana (Istana). Kabar saya ketahui, yang rutin ikut Kamisan diundang ke Istana beberapa waktu lalu. Tapi saya tidak diundang dan tidak ikut," bebernya.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Segera Selesaikan Kasus HAM Berat

Suciwati, istri mendiang pejuang HAM Munir Said Thalib, terlihat datang ke tempat persemayaman Genoneva, Senin siang. Kepada wartawan, Suciwati mengungkapkan satu per satu keluarga dari orang hilang yang belum terungkap meninggal dunia.

Khusus Genoneva sudah menunggu selama hampir 20 tahun tentang kabar keberadaan Bimo Petrus.

"Belum ada keadilan sampai hari ini. Keluarga orang hilang satu per satu meninggal," kata Suciwati secara terpisah.


Dia berharap isu hilangnya aktivis tak menjadi komoditas kepentingan politik, sehingga penuntasan yang dijanjikan tak kunjung terwujud.

"Tentunya ini pekerjaan kita bersama. Jangan sampai isu begini untuk cari keuntungan, namun betul-betul diselesaikan dan dibawa ke pengadilan," tegasnya.

Selain Suciwati, petakziah berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Genoneva. Seorang ibu yang selama ini getol memperjuangkan keadilan atas penghilangan paksa putranya pada 1998.




Tonton juga 'Ditemui Jokowi, Ini 2 Tuntutan Massa Aksi Kamisan':

[Gambas:Video 20detik]

(asp/asp)