Wiji Thukul Dapat Penghargaan dari Xanana Gusmao

Wiji Thukul Dapat Penghargaan dari Xanana Gusmao

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 18 Mar 2016 15:33 WIB
Xanana Gusmao (berkemeja putih) Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Jakarta - Wiji Thukul dan tujuh aktivis 97/98 lainnya seperti Budiman Sudjatmiko, Dita Indah Sari, Bimo Petrus, dan Wilson mendapat penghargaan dari presiden pertama Timor Leste Xanana Gusmao.  Penghargaan diserahkan di Dili pada 16 Maret 2016 di sela seminar "Konferensi Internasional Kedaulatan Laut Timor-Leste adalah Hak yang Tak Terbantahkan".

Kedelapan aktivis prodemokrasi di masa Orba itu dianggap berkontribusi dalam mewujudkan solidaritas dunia internasional atas Timor Leste untuk menentukan nasibnya sendiri. "Mereka (Wiji Thukul dan aktivis prodemokrasi) dinilai berkontribusi dalam mewujudkan solidaritas internasinal atas Timor Leste dalam perjuangan menentukan nasib sendiri bangsa Timor Leste," kata penasihat Ikatan Orang Hilang Indonesia (Ikohi) Mugiyanto saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (18/3/2016).

Ikohi adalah LSM yang selama ini mendampingi para korban orang hilang, termasuk para aktivis prodemokrasi yang mendapat penghargaan dari Xanana.  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghargaan tersebut diberikan oleh Xanana Gusmao atas nama  Brigada Negra, kelompok tentara klandestin bagian dari Falintil, cikal bakal militer Timor Leste. Xanana adalah mantan Panglima Falintil. "Jadi ini penghargaan atas nama pribadi, bukan dari pemerintah Timor Leste," kata Mugiyanto.

Saat menerima penghargaan ini Wiji Thukul diwakili oleh putrinya Fitri Nganti Wani. Selain kepada aktivis Indonesia, Brigada Negra juga memberikan penghargaan kepada sejumlah veteran perang Timor Leste.

Wiji Thukul lebih dikenal sebagai penyair dengan karya-karya 'ganas'-nya pada pemerintah Orde Baru kala itu. Tak heran, banyak yang meyakini dia diculik oleh rezim Soeharto dan tak jelas kini nasibnya. Wiji Thukul lahir pada tanggal 26 Agustus 1963. Dia bernama asli Widji Widodo, lahir di kampung Sorogenen, Solo, Jawa Tengah.  Penggalan puisi Wiji Thukul yang terkenal hingga kini adalah "Hanya satu kata: Lawan!"

(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads