"saya tidak nuntut apa-apa, nggak menuntut uang. Saya hanya minta tolong diberikan lahan saja untuk berjualan, anak saya sekolah semua," ujar seorang pedagang, Nurhayati (48), saat ditemui di Terminal Depok, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jumat (2/8/2018).
Nurhayati mengatakan para pedagang sebelumnya sudah diberi peringatan oleh Satpol PP untuk mengosongkan area terminal. Akan tetapi, Pemkot Depok juga tidak memberikan tempat relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhayati sudah berjualan di situ selama 3 tahun. Ia berjualan di terminal untuk menyekolahkan anak-anaknya.
"Kita harian membayar Rp 20 ribu sehari, wajar sih bayar listrik dan air, bayar ke pengelola lapak untuk listrik dan air," ucapnya.
Pada dasarnya, Nurhayati tidak keberatan atas pengosongan tersebut. "Kami setuju, tapi tolong dikasih tempat untuk makan, biar anak sekolah juga. Saya jualan di sini sudah 3 tahun, kasih lahan untuk dagang aja," tambahnya.
Sedangkan Jackson, pedagang lainnya, juga mengaku tidak keberatan atas penertiban itu. Dia juga sudah membereskan barang-barangnya dari lapak.
"Sudah dikasih surat peringatan, yang barang-barang elektronik dibawa ke rumahlah, gitu aja. Tapi pembongkaran kalau tidak salah hari Senin," kata Jackson.
Sama dengan Nurhayati, dia meminta Pemkot Depok menyiapkan lahan di tempat lain agar bisa berjualan kembali. "Harapannya ya disediakan lapak lagi biar bisa dagang lagi. Saya udah dari lahir di sini, ya tempat di mana aja kita mah, gitu aja mintanya kita mah," tuturnya.
Pengosongan dilakukan sejak beberapa hari lalu. Selain para pedagang, operasional angkutan umum di Terminal Depok dipindahkan. Pengosongan ini dilakukan karena Pemkot Depok akan membangun Metrostater Depok.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini