Ini Alasan Australia Tertarik Teliti Gua di Sulsel

Ini Alasan Australia Tertarik Teliti Gua di Sulsel

Moehammad Bakrie - detikNews
Jumat, 03 Agu 2018 17:39 WIB
Penelitian di Gua Bulu Bettua Leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan (Moehammad Bakrie/detikcom)
Maros - Benda masa prasejarah berupa liontin dari tulang kuskus ditemukan di Gua Bulu Bettua Leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan. Setelah menemukan liontin yang berumur sekitar 30 ribu tahun itu, para peneliti kembali melakukan penggalian, mencari peninggalan prasejarah di mulut gua.

Penelitian yang dibiayai pemerintah Australia ini melibatkan puluhan arkeolog dari Universitas Hasanuddin Makassar, Balai Arkeologi pusat dan daerah, serta peneliti dari Griffith Universty Australia. Penggalian dilakukan pada 27 Juni hingga pertengahan September nanti.


Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathew, mengatakan banyak arkeolog di negaranya yang tertarik melakukan penelitian di Indonesia, khususnya di Sulsel. Dia mengatakan penelitian arkeologi telah lama dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para arkeolog masih meneliti di mulut guaPara arkeolog masih meneliti di mulut gua. (Moehammad Bakrie/detikcom)
"Jadi memang banyak arkeolog dari negara kami yang sangat tertarik meneliti di Indonesia, khususnya di Sulawesi ini, karena faktor sejarah. Sejak zaman Belanda dulu, arkeolog Australia sudah ke sini meneliti," kata Richard di lokasi, Jumat (3/8/2018).


Dia mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditengarai manusia prasejarah yang mendiami beberapa gua di Sulawesi Selatan berimigrasi ke daratan Australia dan menjadi cikal bakal suku Aborigin. Hanya, fakta ilmiah itu masih dicari kebenarannya hingga kini.

"Fakta ini memang belum dibuktikan secara ilmiah, tapi berdasarkan pengamatan, Indonesia ini memang menjadi gerbang ke Australia. Nah, makanya ditengarai manusia prasejarah yang dari sini itulah yang menyebar sampai ke Australia," ujar Richard.

Liontin dari tulang kuskus yang ditemukan di Sulawesi. Liontin dari tulang kuskus yang ditemukan di Gua Bulu Bettua Leang-leang di Maros (Foto: Griffith University via Live Science)


Sebelumnya, penelitian yang dilakukan di gua ini telah berhasil menemukan sebuah peninggalan manusia prasejarah, seperti liontin dan sejumlah lukisan telapak tangan yang menempel di langit-langit gua. Bahkan, di salah satu gua yang tak jauh dari lokasi itu, peneliti menemukan lukisan telapak tangan tertua di dunia yang umur minimumnya 40 ribu tahun. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads