Kapolsek di Sultra Salah Tembak Personelnya karena Terjatuh

Kapolsek di Sultra Salah Tembak Personelnya karena Terjatuh

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 03 Agu 2018 17:41 WIB
Ilustrasi (Foto: dok. AFP)
Jakarta - Kapolsek Sampoabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Iptu Suwoto tak sengaja menembak anak buahnya sendiri, Brigadir S, hingga tewas. Suwoto saat itu hendak mengeluarkan tembakan peringatan untuk melerai massa yang tawuran, tapi Suwoto terjatuh dan senjatanya mengeluarkan peluru.

"Dia (Suwoto) kan lagi melerai, menghalau massa. Pada saat itu lagi ada tawuran antarpelajar yang dimungkinkan akan berakibat pada perkelahian antarkampung," ujar Kapolres Buton AKBP Andi Herman saat dihubungi detikcom, Jumat (3/8/2018).

Andi menceritakan, saat itu massa yang terlibat tawuran sudah tidak dapat dikendalikan. Tawuran terjadi di jalan menanjak dengan kondisi tidak beraspal. Suwoto pun terpeleset dengan kondisi lutut menyentuh tanah dan kedua telapak tangan menahan dada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, pada saat Kapolsek ini akan melakukan tembakan peringatan, karena sudah tidak terkendali massanya, lemparan batu sudah banyak, dan kemudian ada yang membawa benda-benda keras, balok, dan lain-lain, menghindari adanya korban, Kapolsek berencana mengeluarkan tembakan peringatan ke atas," kata Andi.


"Namun, pada saat itu, karena situasi jalan mendaki dan bukan jalan aspal, Kapolsek terjatuh dalam kondisi dada terjatuh ke depan, lututnya menyentuh tanah dan kedua telapak tangan ini menahan badan dan dalam kondisi senjata ada di tangan," lanjutnya.

Pada saat terbangun dari jatuhnya, Suwoto melihat anak buahnya Brigadir S, yang berjarak 6 meter, sudah duduk jongkok sambil memegang kepala. Suwoto pun langsung mendekati Brigadir S dan langsung memberi perlindungan dari lemparan massa.

"Dia juga pada awalnya tidak tahu itu anggotanya, terus jongkok sambil memegang kepala. Lalu didekati. Kayaknya ini Sanusi yang meninggal itu. Dia panggil, 'Sanusi, kamu kenapa?'. Di situ tidak ada jawaban, mau roboh. Begitu mau roboh, ditangkap sama Kapolsek, dipeluk ada darah, kemudian dilindungi dengan menutupi supaya jangan sampai terkena lemparan batu (akibat tawuran)," ucap Andi.


Suwoto pun langsung membawa anggotanya ke puskesmas terdekat. Namun nyawa Brigadir S tidak tertolong dan meninggal sesaat setelah tiba di puskesmas.

"Saya datang ke TKP itu dalam kondisi shock dengan baju masih berlumuran darah dalam kondisi menangis. Ya, wajar (dia menangis) ibaratnya mungkin orang tua tidak sadar menembak anaknya sendiri, kan anaknya langsung. Baru tadi malam Kapolsek dimintai keterangan karena kondisinya shock," tutur Andi.

Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).




Tonton juga 'Mobilnya Diberondong Peluru, Kadis Perumahan: Risiko Pekerjaan':

[Gambas:Video 20detik]



Kapolsek di Sultra Salah Tembak Personelnya karena Terjatuh
(nvl/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads