Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldernhart mengatakan, saat kejadian peluru nyasar, Iptu Suwoto meletuskan tembakan peringatan sekali untuk melerai tawuran antarpelajar. Setelah itu, dia hendak menghalau para remaja yang sedang tawuran, namun terpeleset dalam kondisi sedang memegang senjata api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itulah diduga revolver yang dipegang Iptu Suwoto meletuskan tembakan secara tak sengaja. Peluru kemudian mengenai suatu benda dan memantul ke arah Brigadir S.
"Dan pada saat bangun, Kapolsek melihat Brigadir S terjatuh dalam keadaan jongkok, memegang kepala," ujar Harry.
Menyadari kemungkinan pelurunya mengenai Brigadir S, Iptu Suwoto lalu berlari menolong dan membawa korban ke puskesmas terdekat.
"Kemudian Kapolsek menolong korban dengan membawa ke puskesmas terdekat. Pada pukul 09.00 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak puskesmas, lalu kemudian dibawa ke RSUD Pasarwajo," jelas Harry.
Peristiwa peluru nyasar itu terjadi pada Selasa (31/7) pukul 07.03 Wita. Saat itu jajaran Polsek Sampoabalo sedang melerai tawuran pelajar di Desa Gunung Jaya, Siotapina, Buton, Sultra.
Tonton juga 'Tawuran Pelajar di Tangerang, 1 Pelajar Kritis':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini