Saat itu terungkap narapidana kasus pajak Gayus Tambunan bebas keluyuran di luar penjara. Marselina kemudian digantikan oleh Edi Kurniadi. Tapi Gayus rupanya tetap bisa keluyuran meski tak terekspose ke media.
Tak sampai setengah tahun menjabat, Edi lalu digantikan Surung Pasaribu pada Maret 2016. Di bawah kepemimpinan Surung, rupanya Yasonna mendapat laporan ada dugaan pelanggaran di Lapas Sukamiskin. Dia pun mencopotnya pada Oktober 2016, dan menunjuk Dedi Handoko untuk mengendalikan Sukamiskin.
Jabatan itu cuma diemban Dedi selama lima bulan. Pada Maret 2017 posisinya digantikan oleh Wahid Husein. Tapi baru empat bulan menjabat, Wahid malah terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Yasonna mengatakan, Sukamiskin merupakan Lapas khusus koruptor yang unik. Di situ mendekam narapidana korupsi kelas kakap atau high profile. Ada mantan menteri, eks Ketua DPR, bekas Ketua DPD, juga sejumlah pengusaha. Para narapidana tersebut kemudian menjalin hubungan kedekatan tidak hanya Kalapas tapi juga dengan pegawai Lapas.
"Dan itu membuat mereka (pegawai Lapas) juga sulit atas godaan-godaan teman-teman (warga binaan) di sana," kata Yasonna saat Blak blakan detikcom yang tayang hari ini, Jumat (3/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang sekarang sudah bedol desa. Semua yang ada di Sukamiskin kita bedol desa supaya yang ada di sana clean, bersih," kata Yasonna.
Setelah melakukan assement terhadap sejumlah kandidat, pada 26 Juli lalu dia melantik Tejo Harwanto sebagai Kalapas Sukamiskin menggantikan Wahid Husein. Yasonna juga mengganti Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Jawa Barat dan Kepala Divisi PAS Jawa Barat.
(erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini