Air di Sukatani Masih Mati, PDAM Depok: Harap Sabar

Air di Sukatani Masih Mati, PDAM Depok: Harap Sabar

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 03 Agu 2018 11:03 WIB
Pemberitahuan PDAM Depok (Foto: dok. Instagram)
Depok - PDAM Kota Depok menghentikan penyaluran air bersih ke beberapa perumahan, salah satunya di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. Penyaluran air dijanjikan pukul 05.00 WIB tadi, tapi sampai saat ini ternyata masih mati.

Pihak PT Tirta Asasta selaku operator menyampaikan permintaan maaf atas hal ini. Masyarakat diminta bersabar.

"Iya, jadi warga Sukatani diharapkan bersabar, ini sudah menyala airnya, sebentar lagi akan terisi ke rumah warga," kata Supervisor Komunikasi dan Layanan Pelanggan Tirta Asasta Ratih Dita saat dihubungi detikcom, Jumat (3/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyetopan aliran air dilakukan karena adanya kebocoran pipa di Jembatan Pelni yang terjadi pada Kamis (2/8) dini hari. Selama perbaikan pipa tersebut, penyaluran air terpaksa dihentikan sementara.

Ratih mengatakan, sebelumnya, pihaknya berencana mematikan aliran air ke perumahan warga pada Kamis (2/8) malam. Namun karena warga di sekitar Jembatan Pelni banyak yang protes, pemadaman dilakukan sejak Kamis (2/8) sore.

"Karena (kebocoran) sudah parah, sudah nggak bisa ditahan lagi, warga banyak protes juga karena sudah banjir. Jadi kita putuskan matikan lebih cepat, jam 17.00 WIB, dadakan. Sekarang air sudah mengalir normal ke semuanya, hanya tinggal sebagian di daerah Sukatani belum, ya," paparnya.

Ratih mengatakan sebagian perumahan di Sukatani belum teraliri air karena proses penampungan air ke booster memerlukan waktu.
"Iya, karena di daerah Sukatani ada booster, ada tempat penampungan. Nah, air mengisi ke penampungan dulu, agak besar ini penampungannya, baru setelah penampungan penuh baru bisa dialirkan," katanya.

Ratih menjanjikan aliran air ke perumahan di daerah Sukatani akan kembali menyala beberapa jam ke depan. "Sebentar lagi mengalir ke rumah-rumah wilayah Sukatani. Memang agak lama karena mengisi ke pipa-pipa kan juga butuh waktu kan. Mengisi ke jaringan-jaringan memang agak lama," tambahnya.

Di sisi lain, lamanya proses pengaliran kembali air ke perumahan di Sukatani karena Sukatani berada di paling ujung. "Air habis mati, orang-orang langsung nampung. Jadi ngalir ke yang lain. Yang di ujung wilayahnya agak lama. Sukatani juga kan agak ujung, sih," lanjutnya.

Erna, seorang warga Perumahan Sukatani Permai, Sukatani, Tapos, Depok, mengatakan, air PAM di rumahnya belum menyala lagi setelah dimatikan sejak Kamis (2/8). Erna bangun subuh, berharap air menyala, tapi hingga pukul 10.30 WIB, ternyata air PAM masih mati.

"Dari subuh saya bangun sampai jam setengah sebelas ini air belum nyala juga nih. Saya belum mandi juga karena air sudah habis. Beberapa rumah sih katanya sudah nyala, tapi mati lagi," ujar Erna.
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads